Memaknai Serangan Militer Barat ke Suriah

Bagikan artikel ini

M Arief Pranoto, Direktur Program Studi Geopolitik dan Kawasan Global Future Institute (GFI)

Dari perspektif geopolitik, konflik antarmazhab dalam agama (terutama pasca Perang Dingin) dinilai efektif bahkan dianggap menu terlezat dalam rangka memporak-porandakan dan/atau melemahkan daya tahan kedaulatan negara-negara melalui civil war (perang sipil) di Timur Tengah, selain paket DHL (demokrasi, HAM dan lingkungan hidup) misalnya, atau isu pemimpin tirani, isu korupsi, senjata kimia dan lain-lain. Kontra narasi atas hal tersebut sebenarnya sederhana, bahwa tak ada lagi perang agama di dunia modern melainkan karena faktor (geo) ekonomi. Itu clue geopolitik. Bahwa konflik agama, isu sektarian dan isu-isu hilir lainnya, sejatinya cuma dalih, atau bahasa kerennya: geostrategi belaka!

Dan serangan militer secara terbuka terhadap Suriah oleh Amerika Serikat (AS) dan sekutu pada 14 April 2018 merupakan bukti keadaan (circumstance evidence) bahwa geostrategi Barat selama ini —semenjak 2011— melalui modus proxy war (perang perwalian), terbukti gagal.

Ketika medan tempur di Suriah sudah menginjak ke peperangan terbuka, pertanyaannya adalah, apa lagi peran Jabhat al Nusra, atau ISIS, dan lain-lain dalam konflik Suriah kini dan kedepan? Jawabannya: “Nihil.” Sekali lagi, nihil. Dengan kata lain, peran yang dimainkan (role playing) selama ini dianggap selesai karena fungsi dan tugasnya telah diambil-alih oleh sang “Tuan,” pemilik hajatan.

Jadi, apakah yang diperebutkan dan dicari selama ini? Tesis Deep Stoad yang bisa dijadikan clue adalah: “If you would understand world geopolitic today, follow the oil” (Bila ingin memahami geopolitik, ikuti aliran minyak). Kenapa? Karena disitulah simpul-simpul para adidaya bertemu, bersinergi bahkan kerap beradu-kuat. Itulah kontribusi strategis Stoad terhadap dunia geopolitik. Dan hingga kini, tesis tersebut belum ada antitesanya. Asumsi Henry Kissinger pun sifatnya menebalkan tesis Stoad, yaitu control oil and you control nation, control food and you control the people (kuasai minyak anda akan mengendalikan negara, kendalikan pangan anda akan menguasai rakyat). Inilah inti geoekonomi yang menjadi titik target geopolitik dimanapun, sampai kapanpun.

Suriah Punya Apa?

Tak boleh dipungkiri, berlarutnya konflik Suriah hampir delapan tahunan akibat kegagalan Arab Spring, yakni modus kolonialisme Barat melalui pintu perang asimetris (nirmiliter) yang melanda Tunisia, Yaman, Mesir, dan lain-lain termasuk Libya beberapa tahun lalu. Dan perlu disadari bahwa negara-negara dimaksud (target Arab Spring) sesungguhnya berada di lintasan Jalur Sutra (Silk Road), rute perdagangan/ekonomi sekaligus jalur militer dunia yang melegenda sejak Abad ke-3 dimana terbentang antara perbatasan Cina dan Rusia hingga ke Maroko. The silk road, selain dinilai “jalur basah” bagi kaum kapitalis global karena melimpahnya hydro carbon terutama emas, minyak dan gas, ia juga dianggap jalur strategis dunia karena membentang di antara Dunia Barat dan Dunia Timur. Siapa menguasai jalur tersebut maka identik menguasai dunia.

Selanjutnya, kenapa Suriah menjadi ajang rebutan antara para adidaya Barat (AS cs) versus adidaya Timur (Rusia – Cina, dkk), antara lain disebabkan:

Pertama, faktor geoposisi Suriah berada di pertengaham simpul Jalur Sutra. Ke utara menuju Eropa, ke selatan menuju Afrika Utara. Dengan kata lain, menguasai Suriah identik telah menguasai separuhnya. Separuh dari Jalur Sutra;

Kedua, faktor geopolitics pipeline. Tak boleh disangkal, bahwa akibat geoposisi yang strategis tersebut, Suriah itu dilalui banyak pipa minyak dan gas yang sifatnya lintas negara bahkan antarbenua. Setiap hari, berapa juta barel dari berbagai negara menuju negara lain yang melintasi Suriah? Menurut salah satu sumber Global Future Institute (GFI) di Jakarta, pemerintah Suriah mengutip sekitar $5/barel. “Uang jago” atau fee. Berapa juta barel setiap harinya melintas Suriah? Dan boleh jadi, APBN Suriah selama ini barangkali didominasi dari kontributor sektor fee pipanisasi.

Bersambung ….

Facebook Comments
Social Media Auto Publish Powered By : XYZScripts.com