AS Menginginkan Masyarakat Dunia yang Homogen

Bagikan artikel ini
AS telah menggunakan bom-bomnya lebih cepat dari waktu yang dibutuhkan untuk membuat bom-bom itu. Jutaan orang telah tewas, jutaan lainnya kehilangan sanak saudara, tempat tinggal, negara. Dan masih saja ada yang merasa tak ada yang salah dengan AS, dan standar kepentingannya yang dijejalkan sebagai norma bagi bangsa lain.
Beragam konflik yang tersamar dengan HAM, tirani penguasa dan kebebasan akan terus digelorakan AS di berbagai negara yang menjadi targetnya di masa-masa mendatang. Kadangkala, sulit menyibak bagaimana keterlibatan AS, namun pengalaman-pengalaman dan kisah-kisah pahit Afghanistan, Iraq, Libya dan Syria harusnya mampu menjadi pembelajaran bagi kita.
Peran jahat media dengan dana melimpah dalam mengobarkan propaganda sedikit demi sedikit mulai terungkap. Perang informasi membuat pemilahan antara benar dan salah semakin sulit. Namun masing-masing dari kita telah dibekali dengan akal sehat. Jangan lupakan, akal sehat adalah target utama yang hendak dihilangkan oleh media-media ini.
AS menginginkan masyarakat dunia yang homogen. Yang tak memiliki perbedaan sama sekali. Yang berbondong membeli apa saja yang ia tawarkan dengan brosur ‘kemajuan’. Yang tumpul dalam memahami masalah. Yang hatinya mengeras, dan sulit berempati dan penderitaan sesama manusia lain.
Namun betapapun suramnya masa-masa yang menanti kita dan anak-cucu kita, perubahan selalu berasal dari aksi tiap individu. Setiap dari Anda adalah spesial, dan bisa memberi dampak pada orang lain. Di saat AS mengaku ‘kebebasan individu’ adalah hal sakral bagi ideologi mereka, AS berusaha mengajak Anda semakin jauh dari manusia lain. Dan semakin individu terisolir dari yang lain, perubahan menjadi utopia.
Facebook Comments
Social Media Auto Publish Powered By : XYZScripts.com