Camila Antonia Amaranta Vallejo Bukan Perempuan Biasa

Bagikan artikel ini
Penyanyi rock dari Cuba? Bukan.
Jangan silap. Meski tongkrongannya millenial tulen, molek pula, perempuan kelahiran tahun 1988 ini datang dari arah yang benar-benar berbeda, seorang revolusioner dengan daya pukau luar biasa.
Majalah Time menobatnya sebagai Person of the Year 2011. Guardian menjulukinya “komandan Che”.
Camila Antonia Amaranta Vallejo bukan perempuan biasa. Ia memang tidak bergerilya di hutan menenteng senjata dan memburu musuhnya yang tinggal di istana.
Dia aktivis mahasiswa yang mampu menggerakkan ratusan ribu rakyat Chile melakukan demonstrasi memprotes kebijakan privatisasi pendidikan.
Tahun 2010 ia terpilih sebagai presiden federasi mahasiswa Universitas Santiago de Chile.
Tahun berikutnya ia berpidato di tengah massa tentang perlunya reformasi pendidikan.
Awalnya hanya tuntutan pendidikan gratis dan berkualitas bagi rakyat Chile. Tuntutan kemudian melebar ke mana-mana termasuk menuntut mundur presiden Sebastian Pinera yang saat itu baru berkuasa.
Sejak itu nyaris saban hari Chile diamuk demonstrasi.
Ia orator yang sanggup menyihir massa dalam sekejap. Tema pidatonya mencakup kesenjangan sosial, demokrasi, dan hak asasi manusia.
Dalam suatu wawancara ia mengatakan tujuan aksinya adalah negara yang lebih demokratis “yang akan mengakhiri konstitusi warisan Pinochet”.
Demonstrasi itu memicu transformasi sosial besar di Chile.
Karena dianggap tukang bikin onar Camila Vallejo pun diburu militer. Mahkamah Agung segera memberi reaksi: memerintahkan perlindungan polisi setelah ia menerima ancaman pembunuhan.
Camila, anggota sayap pemuda sebuah partai Marxis, sudah muak dengan Chile versi Amerika. Ia ingin melihat Chile yang lain, sebuah Chile yang pernah dirintis Salvador Allende puluhan tahun lalu.
Darwati Utieh, wartawan senior. 
Facebook Comments
Social Media Auto Publish Powered By : XYZScripts.com