“Sebagai pendukung kuat kemerdekaan negara-negara di kawasan Afrika sejak Konferensi Asia-Afrika tahun 1955, Indonesia akan terus melanjutkan komitmennya untuk mendukung Afrika mempertahankan visi perdamaian dan kemakmuran yang berkelanjutan,” ujar Dubes Djani di forum debat terbuka bertemakan kerjasama perdamaian dan keamanan PBB-Uni Afrika (24/5/2016).
Lebih lanjut Dubes Djani menambahkan, PBB perlu meningkatkan kerjasama perdamaian dan keamanan dengan benua Afrika, melalui Uni Afrika, dengan tujuan mengatasi berbagai konflik berkepanjangan di benua tersebut. “Indonesia mendukung pembentukan arsitektur perdamaian dan keamanan Afrika dan sebagai negara peninjau Uni Afrika, Indonesia mendorong peningkatan kerjasama PBB – Uni Afrika khususnya dari aspek dukungan politis dan sumber daya lainnya,” lanjut Dubes Djani.
Uni Afrika memiliki Dewan Perdamaian dan Keamanan Uni Afrika yang dimandatkan untuk mengambil keputusan terkait pencegahan konflik, peacemaking dan peacebuilding, serta pemajuan demokrasi di Benua Afrika. Namun pada prakteknya, Uni Afrika masih tetap membutuhkan bantuan dan kemitraan dengan PBB serta negara anggota PBB lainnya untuk meningkatkan efektifitas upaya penegakkan dan pencapaian perdamaian di benua tersebut.
“Indonesia senantiasa mendukung Benua Afrika dalam upaya memelihara dan memenuhi perdamaian dan keamanan melalui kehadiran sekitar 1500 personil TNI dan POLRI yang berada dalam Misi Perdamaian PBB di Republik Afrika Tengah, Mali, Republik Demokrat Congo, Sudan, Sudan Selatan, Liberia dan Sahara Barat,” ujar Kamapradipta Isnomo, Minister Counsellor pada Perutusan Tetap RI untuk PBB di New York.
Seperti diketahui DK PBB setiap bulannya menyelenggarakan Debat Terbuka terkait isu tematis yang berkaitan dengan perdamaian dan keamanan sebagaimana diamanatkan dalam Piagam PBB. Atas prakarsa Delegasi Mesir sebagai anggota Tidak Tetap DK PBB dan Presiden DK PBB untuk Mei 2016.
Anggota Dewan Keamanan PBB berjumlah 15 negara yang terdiri dari Venzuela, Ukraina, Jepang, Malaysia, Uruguay, Selandia Baru, Spanyol, Senegal, Mesir dan Angoa sebagai anggota Tidak Tetap serta Amerika Serikat, RRT, Inggris, Federasi Rusia dan Perancis sebagai anggota Tetap DK PBB. (TGR/Kemlu RI)