“Peresmian monumen ini merupakan bagian dari hasil dari kerja sama bilateral yang baik di antara kedua negara dalam proses pembahasan pengelolaan perbatasan yang dilakukan di semua tingkat. Pembahasan kedua negara di bidang perbatasan memiliki mekanisme khusus melalui pertemuan teknis Joint Border Commission/JBC dan Border Liaison Meeting/BLM (pengelolaan perbatasan),” demikian dikutip laman Kementerian Luar Negeri RI.
Seperti diketahui, pertemuan terakhir BLM yang ke-12 diselenggarakan pada 15-16 Oktober 2015 di Jayapura. Pertemuan tersebut menyepakati peningkatan infrastruktur serta peningkatan kerja sama keamanan RI-PNG. Indonesia dan PNG juga telah melaksanakan Joint Border Committee (JBC) ke-32 dan Joint Sub-Committee on Security Matter (JSC-SM) di Bandung, 16 – 20 November 2015.
Pada pertemuan bilateral di Nusa Dua, Bali, kedua Menteri Luar Negeri juga membahas rencana pelaksanaan Joint Ministerial Commission (JMC) yang ke 3 pada pertengahan tahun 2016. Sebelumnya, JMC Ke-2 anatara RI-PNG berlangsung di Jakarta, 3-4 Agustus 2010.
Forum ini merupakan satu diantara dari mekanisme bilateral yang akan mendorong kerja sama kedua negara di berbagai bidang seperti ekonomi, kerja sama antar masyarakat, dan kerja sama teknis untuk kepentingan masyarakat bersama. (TGR/KemluRI)
