Kepala Intelijen Inggris M16 Bergaya Celebritis

Bagikan artikel ini

Tim Global Future Institute (GFI)

Dinamika sosial-politik yang jungkir-balik rupanya tidak terjadi di Indonesia saja. Kerajaan Inggris yang berjaya di masa lalu dan tersohor karena kedigdayaan angkatan lautnya, ternyata di bidang intelijennya juga sedang runyam, dan bisa-bisa tak kalah ruwetnya dengan badan-badan intelijen yang ada di Indonesia.

Intelijen Indonesia, kerap secara sinis dijuluki spion melayu, gara-gara aparat intelijennya punya kebiasaan suka pamer di depan umum bahwa dirinya berprofesi sebagai aparat intelijen. Padahal, yang namanya aparat intelijen itu prinsip kerjanya adalah: Jangan sampai ada orang yang tahu profesi dia yang sebenarnya sebagai aparat intelijen. Semakin sedikit orang yang tahu semakin baik.

Namun, Inggris yang selama tiga dekade dikenal memiliki badan intelijen yang cukup ampuh dan legendaris seperti M16, ternyata mulai ketularan penyakit “spion melayu” ala Indonesia. Padahal, M16 reputasinya sebagai badan intelijen selama ini cukup mengagumkan. Bahkan dari berbagai informasi yang dihimpun tim riset Global Future Institute, M16 bahkan lebih ampuh dibandingkan CIA.

Bahkan dalam skema penggulingan beberapa rezim yang dianggap anti barat seperti Iran, M16 lah yang menjadi perancang skenario. Sedangkan CIA hanya pelaksana teknis lapangan.

Agaknya, dalam beberapa bulan mendatang reputasi M16 bakal tidak seseram yang dibayangkan orang sebelumnya. Ini bisa terjadi jika Sir John Sawers, pada akhirnya akan menjabat sebagai Ketua M16 yang baru.

Entah karena ceroboh atau Sawers memang punya filosofi yang lain dari lain, yang jelas Sawers dan juga isterinya dengan santainya melalui jejaring sosial Facebook menginformasikan soal kehidupan pribadinya. Bahkan data-data biografis Sawers dan istri yang terdapat di dalam dokumen di Departemen Luar Negeri Inggris, juga dengan santainya dimunculkan di Facebook tak ubahnya seperti kaum celebritis yang haus pergaulan sosial.

Padahal, sebagai aparat intelijen, apalagi menjabat sebagai Kepala M16, sosok yang selama ini berada di tampuk tertinggi badan intelijen Inggris tersebut harus terkesan misterius dan tertutup.

Lebih celakanya lagi, isteri Sawers yang penggemar berat Facebook itu, juga secara terbuka menceritakan relasi dan hubungannya yang akrabt dengan sejumlah diplomat senior dan actor-aktor terkenal.

Tentu saja di mata beberapa kalangan yang memahami betul “pakem” di dunia intelijen, kebiasaan Sawers mengumbar jati dirinya kepada publik, selain aneh, tentu saja dianggap berpotensi membahayakan dirinya sebagai Kepala M16 maupun keamanan nasional pada umumnya.

Bisa jadi hal ini kebiasaan Sawers dan istrinya tak lepas dari jabatan yang dia pegang sekarang sebagai Duta Besar Inggris untuk Perserikatan Bangsa-Bangsa. Dengan kata lain, karakteristik Sawers sebagai diplomat, rupanya masih ke bawa ke jabatan barunya sekarang yang pada hakekatnya justru menuntut dirinya harus bersikap tertutup kepada dunia luar. Kalau bisa malah memberi kesan misterius.

Sekadar informasi, di Inggris, beberapa badan negara yang keberadaannya sama sekali tidak terpengaruh oleh siapapun yang menjabat sebagai kepala pemerintahan, beberapa pimpinan tertingginya umumnya selain harus kompeten di bidang tugasnya masing-masing, juga harus ada hubungan darah(trah) dengan keluarga kerajaan Inggris. Artinya, harus berasal dari kalangan aristokrat atau bangsawan kerajaan Inggris.

Tak terkecuali bagi Sir Joh Sawers dan istrinya, Lady Shelley Sawers. Urgensi untuk merekrut pucuk pimpinan intelijen M16, Panglima Angkatan Bersenjata, bahkan Komandan pasukan khusus unit anti teror SAS, karena dijamin akan tetap mengawal tradisi dan nilai-nilai Inggris Raya.

Karena itu menarik mengamati watak “nyeleneh” dari Ketua Intelijen Inggris M16 yang baru  Sir John Sawers.

Facebook Comments
Social Media Auto Publish Powered By : XYZScripts.com