Kiat Mengulas Buku Yang Baik

Bagikan artikel ini
Setelah foto baca buku yang sangat viral itu, dua hal yang terjadi : banyak orang yang  pada latah bikin foto sambil baca buku, dan banyak yang membuat review atau ulasan dari buku yang sedang ngetren itu.  Kalau tidak salah judul buku How Democracy Dies. 
Sejujurnya aku belum pernah baca buku itu tapi sudah membaca beberapa ulasan yang beredar di medsos, sayang semua review itu sebenarnya bukanlah review tapi hanya sebatas rangkuman singkat dari isi buku itu saja
Begini, sebuah review atau ulasan dari buku harus mengandung analisa dan observasi dari buku itu : siapa pengarangnya, kenapa buku itu ditulis, ada masalah apa hingga buku itu harus ditulis, untuk siapa buku itu, bagaimana pengarang bisa menulis buku itu, apa latar belakang pengarang, apa bibit bebet bobot pengarang, siapa saja yang jadi inspirator pengarang itu, si pengarang suka makan apa, lahir dan mati dimana, siapa pasangannya, berapa anaknya, apa latar belakang pendidikan pengarang, apa pengarang pernah depresi dan hampir bunuh diri, apa aliran agamanya, apa dia percaya Tuhan atau tidak, and so on and so forth.
Kalau kamu merasa bahwa daftar diatas itu terlalu panjang, berarti kamu belum tahu bahwa sebenarnya untuk membuat review buku itu memang tidak pernah mudah
Tapi jika kita ingin membuat review yang singkat dan padat, maka setidaknya review itu mengandung tiga bagian : pertama adalah bagian introduction dari buku itu yang menjelaskan dengan singkat apa jenis buku itu dan siapa penulisnya, kedua adalah bagian yang membahas isi buku itu……
Dan yang terakhir adalah kesimpulan tentang buku itu dan tentang manfaat yang bisa diambil dari buku itu, juga apakah buku itu direkomendasi untuk dibaca atau tidak.
Kebanyakan orang membuat review melupakan bagian terakhir itu, padahal bagian yang bersifat persuasif itu penting untuk memotivasi orang yang membaca review untuk segera membaca buku itu
Jadi memang tujuan menulis review adalah untuk memberikan sedikit spolier dan motivasi agar orang awam tertarik membaca buku tersebut,
Hampir mirip seperti film yang perlu cuplikan atau trailer pendek agar penonton tertarik menonton film itu, sebuah review yang baik bisa menaikkan pamor buku itu.
Aku pribadi gak tertarik membuat review dari buku yang sudah terlalu viral dan mainstream, kenapa? Ya buat apa melakukan hal yang sudah banyak dilakukan semua orang, cuma membuang waktu dan energiku saja
Lebih baik aku fokus pada buku2 yang aku suka aja dan buku2 yang membuatku selalu penasaran untuk menyingkap apa makna dibalik penulisan buku itu, seperti semua buku2 karya Dostoyevsky yang sangat misterius
Mungkin suatu hari aku akan mampir ke St. Petersburg melihat patung Dostoyevsky atau belajar bahasa Rusia sedikit supaya bisa merasakan membaca Dostoyevsky dalam bahasa aslinya.
Susan Devy, Pegiat Sosial-Budaya, Agama dan Filsafat. Tinggal di Jakarta. 
Facebook Comments
Social Media Auto Publish Powered By : XYZScripts.com