Membaca yang Tersirat dari Rekam Jejak Rudi Rubiandini

Bagikan artikel ini

Sekarang, mari kita telisik biografi Rudi Rubiandini secara seksama. 1995-1998: Sekretaris Jurusan Teknik Perminyakan ITB. 2001-2005: General Manager Sasana Olahraga Ganesha ITB. 2005-2006: Direktur Penerbit ITB. 2007-2010: Direktur Operasi & Keuangan PT LAPI ITB. Sampai periode ini, saya kira tidak ada yang menarik. Praktis rekam jejak karir yang datar-datar saja, dan terpusat sepenuhnya di lingkungan komunitas akademik ITB.

Namun apa yang terjadi sejak 2009-2010? Nah di sini cerita mulai menarik nih. Periode ini, Rubiandini mulai masuk dalam orbit BP Migas. Sebagai penasehat ahli Kepala BP Migas. Pada 2010-2010, Rubiandini ditunjuk sebagai Wakil Ketua TP3M, Kementerian ESDM. Apa pula fungsi TP3M ini?

TP3M kepanjangan dari Tim Pengawas Peningkatan Produksi Migas (TP3M). Tim yang terdiri dari para profesional dan akademisi senior ini telah terbukti efektif menjalankan peran sebagai ‘jembatan’ antara pemerintah dengan Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) Migas guna mengatasi berbagai permasalahan dalam produksi migas.

Berarti, jabatan yang disandang Rubiandini ini amat strategis karena menjembatani antara pemerintah dan Kontraktor Migas. Tapi baiklah, kita lanjutkan dulu rekam jejak karir Rubiandini.

2010-2011: Corporate Secretary BP Migas. Kalau membuka kembali tulisan kawan saya saudara Kusairi Muhammad dari Indopetronews beberapa hari lalu, ditetapkannya Rubiandini sebagai Corporate Secretary sebagai hasil kompromi dari pertentangan antara Ketua BP Migas R Priyono dan DPR Komisi VII.

Lagi-lagi ini jabatan strategis dan bukan pos basa-basi sebagai hadiah hiburan belaka. Menurut cerita saudara Kusairi, posisi CS ini dianggap sangat strategis. Di samping melakukan tugas-tugas administratif, mengkoordinasi para deputi, dan lobbying ke beberapa pihak, Rudi juga diberikan kesempatan untuk dapat berbicara kepada media, walaupun dengan wewenang yang masih terbatas.

Begitupun, kalau kita analisis secara seksama, ini fase ketika Rubiandini praktis sudah masuk dalam orbit pengaruh MAFIA BP MIGAS. Dalam logika praktek persekongkolah ala mafia, kepercayaan pada seseorang adalah di atas segalanya. Berarti, Rubiandini, apapun pertimbangan para pemain kunci BP Migas dan terutama R Priyono, merupakan sosok yang bisa diandalkan untuk mengamankan skema kepentingan strategis MIGAS mereka.

Maka tak mengejutkan ketika pada 2011-2012 dengan restu para pemain kunci di BP MIGAS, Rubiandini ditunjuk sebagai Deputi Pengendalian Operasi BP Migas. Lagi-lagi ini jabatan yang strategis, bahkan seorang menteri pun bisa amat tergantung pada orang yang menduduki jabatan ini.

Untuk menggambarkan betapa Rubiandini sudah masuk jeratan jaringan mafia migas ini, catatan saudara Kusairi, jadi menarik untuk kita jadikan rujukan. Terutama ketika pada 2012, diangkat jadi Wakil Menteri ESDM.

Menurut cerita Kusairi, sebuah peristiwa mengejutkan juga terjadi saat Rudi Rubiandini terpaksa menjadi Wakil Menteri ESDM, menggantikan Prof. Widjajono, yang tiba-tiba meninggal dunia lantaran sakit saat mendaki gunung.

Saat itu, Jero Wacik katanya tidak mempunyai pilihan lain karena tengah menghadapi berbagai pihak atas rencana kenaikan harga BBM (Bahan Bakar Minyak) bersubsidi. Rudi Rubiandini lah orang yang berani pasang badan untuk menghadapi berbagai pihak untuk menjelaskan logika kenaikan BBM bersubsidi kepada sejumlah pakar, termasuk kepada sejumlah media.

Yang tak kalah menarik tentu saja saat terjadi pembubaran BP Migas. Lewat Judicial Review yang diajukan sejumlah kalangan, tiba-tiba BP Migas dibubarkan. Saat itu, Mahkamah Konstitusi menyerahkan mandat penanganan indsutri minyak, diantaranya kepada Kementerian ESDM. Lagi-lagi, Jero Wacik tidak memiliki pilihan lain, mengingat Rudi lah orang yang dianggap dekat dengan dia dan dapat memimpin nahkoda BP Migas, yang ketika itu bernama SKSP Migas, SK Migas, dan akhirnya SKK Migas.

Sekali lagi kisah ini membuktikan bahwa Rubiandini bukan sekadar pion atau boneka. Dia adalah arsitek penanganan industri minyak.

Well, seluruh jalinan kisah singkat ini membawa kita pada satu gambaran umum. Orang ini sekadar lugu dan naif sehingga rentan untuk dimainkan sebuah kekuatan besar dari balik layar, atau jangan jangan sosok ini memang seorang bandit adanya.

Facebook Comments
Social Media Auto Publish Powered By : XYZScripts.com