“The truth, my dear, is no need any creativity,
But what we really need is a passion for the truth”
(Hercule Poirot detektif rekaan Agatha Christie)
Summary dari beberapa info yang saya peroleh dalam dua hari ini.
Michael Burry, pengamat pasar yang beken karena pernah meramalkan bakal terjadinya krisis mortgage pada 2008 (difilmkan dengan judul “Big Short” dimainkan oleh Christian Bale) sekarang sedang meneliti kecurangan dalam pemilu AS. , Burry menemukan adanya semacam kecerdasan buatan yang bisa mengubah hasil perhitungan pemilihan presiden itu. Sepertinya temuan Michael Burry ini bukan mengada-ada, karena mantan kontraktor National Securty Agency (NSA) Edwars Snowden juga pernah melakukan hal yang sama,
Tentu saja ini semakin mengundang tanda-tanyta ketika sekarang di Twitter, beberapa twit Burry dan Snowden mengenai election fraud itu disensor
Sementara itu Nassim Taleb penulis buku terkenal bertajuk “Black Swan” yang dulu pernah meramalkan kalau Donald Trump bakal menang pilpres, saat ini juga sedang “menyerang” tokoh-tokoh demokrat yang mendukung pilpres yang curang itu. Kalau pembaca sudah lama mengikuti Taleb pasti paham bagaimana dia bisa sedemikian kejam menghabisi lawannya dalam debat terbuka di internet,
Apalagi sekarang Trump sedang mencopoti jendral-jenderal pentagon dan menarik pasukan Amerika dari Afhganistan, sehingga semakin beralasan bagi para elit global untuk mencegah jangan sampai Trump menang pilpres dan kembali menduduki Gedung Putih.
Sementara itu beberpaa berita media lokal disini malah secara gencar membahas soal gugatan cerai isteri Trump Melania, padahal di media seberang sana malah bilang kalau sang ibu negara tersebut justru melabrak bekas tim sukses Trump yang menyebarkan gosip murahan itu.
Itulah sebabnya kenapa aku malas baca media lokal kita disinii. Saya tidak tahu kenapa para jurnalis kita sepertinya malas melakukan check and recheck terlebih dahulu. Akibatnya kita kerap terjebak pada pemberitaan yang sepihak saja.
Sejujurnya saya ini sangat anti Trump dan percaya bahwa dia akan menyeret dunia ke dalam krisis yang lebih parah. Tapi harus diakui juga saya bersyukur selama ini sudah mengikuti beberapa pemikir progresif seperti Nassim Taleb, jadi kini keberpihakanku kepada Trump punya dasar argumen yang valid.
Susan Devy, Peminat Sosial-Budaya, tinggal di Jakarta.
Facebook Comments