Menyingkap Project CHAOS dan RESISTANCE: Operasi Kontra Intelijen CIA Semasa Ricarhd Nixon dan Richard Helms

Bagikan artikel ini
Nixon and Johnson Pushed the CIA to Spy on U.S. Citizens, Declassified Documents Show

Berbicara  tentang  pembinaan intelijen terhadap aktivis-aktivis ala anarko yang lagi merebak belakangan ini, sebagai bandingan mari kita bongkar tulisan-tulisan kajian lama mengenai hal yang dilakukan CIA ketika merekrut agen-agennya dari berbagai perguruan tinggi. Khususnya untuk menangkal gerakan-gerakan mahasiswa memprotes kebijakan luar negeri AS ketika campur-tangan di Vietnam akhir 1960-an.

Salah satu operasi intelijen Cia yang paling monumental adalah Operation Chaos. Kurang jelas juga apa maksudnya chaos yang bahasa Indonesianya berarti Kekacauan.

Verne Lyon, agen CIA padaq 1965, pernah buat kesaksian dalam bukunya berjudul: Domestic Surveillance, The History of Operation CHAOS. Verne Lyion menulis, sebagai mahasiswa dari Iowa University, dia drekrut jaringan “Old Boys” yang rupanya tahu persis kriteria target rekrut yang dapat diandalkan. Seperti profil psikologis si target maupun kebutuhan CIA sendiri.

Nggak kaya intelijen melayu gaya kita yang pasang iklan lowongan buat jadi anggota intelijen, CIA sama sekali tidak memasang iklan atau poster lowongan di koran-koran lokal dan kampus. CIA masuk lewat perwakilan bisnis di kampus yang lazim berhubungan dengan universtas.

Nah, melalui kover ini, CIA melakukan interview kerja dengan mahasiswa yang ingin nyambi nyari uang. Internview itu menggunakan kop surat perusahaan tertentu yang tertarik menawarkan pekerjaan sambilan kepada mahasiswa. Gimana, asyik kan? Tapi tunggu dulu.

Faktanya, menurut kesaksian Lyon, setelah interviewi dan menandatangani sejumlah dokumen, seorang target tidak pernah diberitahu tentang jenis pekerjaan yang sebenarnya. Belakangan baru ketahuan mereka direkrut jadi informan atau mata-mata.

Dalam beberapa kasus mereka mau jadi mata-mata atau informan dengan alasan uang. Tapi ada juga yang minta kompensasi lain seperti dapat bantuan asistensi riset, karir di CIA, patriotisme atau kombinasi semuanya.

Dari penuturuan Lyon dia dapat bayaran US$ 300 per bulan, yang tentunya dengan nilai dolar saat itu lho ya. Bukan nilai dolar hari ini. Lantas, apa tugas Lyon sebagai intel mahasiswwa yang direkrut CIA?

Antara lain mengawasi beberapa mahasiswa yang dicurigai, mengumpulkan bahan materi dari kelompok pemrotes(makanya kalau rapat-rapat aksi baiknya jangan ada dokumen tertulis, hehehe), termasuk daftar keanggotaan dan donor serta program rencana mereka.

Waktu di era perang Vietnam 1960-an hingga 1970-an, CIA memang gencar mengawasi setiap organisasi penentang pemerintah, desertir militer, media massa yang bersuara kritis terhadap keterliabtan tentara AS di Vietnam, kelompok kulit hitam, sampai warga AS yang rajin pergi ke luar negeri. Oh ya, juara dunia tinju Muhammad Ali, juga pernah masuk bui gara gara nolak masuk dinas militar ke Vietnam.

Singkat cerita, Operation Chaos merupakan operasi pengawasan dalam negeri dengan tingkat penetrasi terbesar dalam sejarah Amerika.

Jadi inti perekrutan agen CIA dilakukan melalui jaringan the old boys ini. Yang mana mereka menyusup ke sektor bisnis, buruh, perbankan dan komunitas akademis.

Rupanya salah satu success story CIA dalam bidang perekrutan mahasiswa kampus ini, tidak lepas dari ide brilian Richard Helms, Deputy Director of Intelligence, atau Direktur Analisis Intelijen. Belakangan Helms ditunjukan jadi Direkur CIA semasa Nixon. Melalui idenya yang cemerlang, dia mampu menggalang intelien kampus tanpa petunjuk dan arahan pemerintah, serta tidak tertangkap dan meninggalkan jejak.

 

President Nixon, left, shakes hands with CIA Director Richard Helms, March 1969, at the agency headquarters in McLean, Virginia. (Credit: Getty Images)

Adapun berkaitan dengan operasi intelijen CIA menjinakkan gerakan-gerakan mahasiswa itu sendiri, setidaknya ada dua yang perlu kita catat. Pertama, yang dikenal dengan Project Resistance. Dan Project Merrimac.

Proyek Resistance didesain untuk meningkatkan keamanan bagi perekrut CIA di kampus. Di bawah program ini, CIA menggalang kerjasaam aktif dengan adminisrator dan pihak keamanan kampus serta polisi lokal. Kalau di sini, polsek kali ya, hehehe. Tugas pokok adalah mengidentifikasi para aktivis perang, pembangkang politik dan kelompok radikal.

Lantas apa tugas pokok Proyek Merrimac? Memberikan peringatan dini tentang kemungkinan demonstasi yang digalang untuk melawan badan intelijen, baik fasilitas maupun personil di Washington.

Begitulah. Melalui dua proyek ini, CIA menginfiltrasi agen-agennya ke dalam kelompok dalam negeri, dari berbagai bentuk dan aktivitas. Tak jarang, untuk mendukung misinya, agen-agen ini melakukan kontak dengan polisi lokal dan unit intelijen polisi untuk membongkar, memasuki rumah secara ilegal, penggunaan bahan peledak, melakukan interogeasi dan disinformasi.

TIM CIA juga diberi akses untuk mendapatkan catatan penangkapan, daftar tersangka dan laporan intelijen polisi. Beberapa departemen kepolisian dalam kerjasama dengan dengan CIA, juga sering melakukan tindakan ilegal, termasuk penelusuran properti pribadi tanpa mengindahkan peraturan.

Semasa akhir Kepresidenan Richard Nixon dan Direktur baru CIA, William Colby, Proyek CHAOS dan RESISTANCE akhirnya dihentikan pada 1974. Ini merupakan titik puncak dari rangkaian mulai tersingkapnya jaringan desepsi, misinformasi, kebohongan dan kegiatan ilegal CIA pada 1972.

Rupanya dengan terbongkarnya kecurangan pemilu Nixon yang terkenal dengan sebutan skandal Watergate dan terlibatnya oknum CIA dalam skandal ini, maka operasi-operasi klandestin CIA lainnya pun mulai jadi sorotan publik. Termasuk Proyek Chaos dan Resistance. Sehingga Helms selaku orang nomor satu CIA berada dalam tekanan kuat baik dari kongres maupun masyarakat. Sehingga Nixon mencopot Helms, dan mengalih-tugaskan dirinya sebagai Duta Besar di Iran.

Benarlah ungkapan Heraklitos, filsuf Yunani. Tak ada yang abadi, kecuali perubahan itu sendiri. Pantarei.

Hendrajit, Pengkaji Geopolitik, Global Future Institute (GFI)

Facebook Comments
Social Media Auto Publish Powered By : XYZScripts.com