Penulis : Hendrajit, Direktur Eksekutif Global Future Institute (GFI)
Manuver Amerika Serikat untuk menciptakan aksi destabilisasi di I ndonesia kayaknya sudah mulia menggeliat. Salah satu agenya, Dr Jeffrey Winter sudah diturunkan kembali ke lapangan. Jelang Suharto lengser, Jeffrey Winter bersama Dr Karen Brook, merupakan ujung tombak dari Menteri Luar Negeri AS Madeline Albright Keduanyua bukan anggota CIA, melainkan aparat intelijen Kementerian Luar Negeri AS yang bernama INR(Bureau Intelligence and Research).
Setelah Presiden Bill Clinton berakhir masa jabatan kepresidenannya, dan Partai Republik ambil alih kekuasaan Gedung Putih, pasukannya Madeline Albright tentu saja ikut mundur dari Kementerian Luar Negeri. Madeline Albright, kemudian menjabat sebagai Direktur National Democratic Institute (NDI). Sehingga Dr Brook kemudian diajak Madam Albright gabung di NDI. Sedangkan Dr Jeffrey Winter, kembali aktif sebagai staf pengajar ilmu politik di North Western University sebagai guru besar. Namun ini hanya sekadar di-non aktifkan sebagai the Sleeper alias agen tidur. Yang sewaktu-waktu tugas membutuhkannya kembali, dia akan tampil kembali membentuk opini publik di Indonesia.
Menariknya, Dr Karen Brook dan Dr Jeffrey Winter, pada masa masa konsolidasi rejim reformasi, merapat ke kubu Megawati. Bahkan Bisa dimaklumi mengingat pada masa studi ilmu politik di Universitas Cornell di bawah bimbingan seorang Indonsianist Dr Ben Anderson, Karen menulis tesis tentang Bung Karno. Dan pada fase riset lapangan berkaitan dengan tesis masternya itu, Karen banyak melakukan wawancara dengan Megawati. Dan sejak itu hubungan pribadi keduanya cukup akrab. Sehingga komunikasi Karen dengan Mega praktis bisa melalui saluran langsung(direct access).
Bagaimana halnya dengan Dr Winter? Sejauh yang saya ketahui, dia punya beberapa contact person yang bisa dikategorikan sebagai JARINGAN INFORMASL KADER KADER PSI yang dekat dengan Dr Sri Mulyani dan Menteri Keuangan Agus Martowardoyo. Yang boleh dikatakan berada dalam orbit jaringan PSI Sumitro Djoyohadikusumo.
Melalui jaringan inilah, Dr Winter menjalin kontak dan koordinasi ketika mulai aktif melancarkan operasi intelijennya yang berkedok sebagai Ilmuwan. Mengingat pengaruh yang besar dari jaringan PSI terhadap media media arus utama/mainstream seperti harian Kompas, Majalah Tempo dan beberapa stasiun televisi swasta, nampaknya peran yang dimainkan Dr Winter adalah sebagai OPINION BUILDER/agen pembentuk opini publik untuk memanaskan situasi sepanjang 2013-2014.
Kita tunggu pagelaran mereka selanjutnya. Yang penting kita sebagai warga masyarakat biasa, tetaplah waspada. Dan tetap berpikir merdeka.