RI dan Australia Pimpin Pertemuan AHG SOM ke-8

Bagikan artikel ini

Indonesia dan Australia bersama-sama pimpin Pertemuan ke-8 Ad Hoc Group Senior Officials Meeting (AHG SOM ke-8), di Canberra pada 06 Agustus 2014. Pertemuan ini sebagai tindak lanjut kerja sama regional Bali Process untuk memerangi penyelundupan dan perdagangan manusia.

 

Diketuai bersama oleh Indonesia dan Australia (Co-Chairs), Bali Process yang terbentuk sejak tahun 2002 merupakan mekanisme konsultatif di tingkat menteri untuk mengatasi persoalan irregular migration, penyelundupan manusia dan perdagangan manusia (trafficking in persons), dan melibatkan partisipasi negara asal, negara transit dan negara tujuan daripada irregular migration dan penyelundupan manusia tersebut. Saat ini Bali Process memiliki lebih dari 45 anggota yang mayoritas negara di Asia dan Pasifik, termasuk badan United Nations High Commissioner for Refugees (UNHCR), International Organization for Migration (IOM) dan United Nations Office of Drugs and Crime (UNODC), dan sejumlah negara peninjau (observer).

AHG SOM ke-8 dihadiri oleh peserta dari Afghanistan, Australia, Bangladesh, Indonesia, Malaysia, Maldives, Myanmar, Selandia Baru, Filipina, Srilanka, Thailand, AS, Vietnam, wakil dari UNHCR, IOM, UNODC dan Co-Managers dari Regional Support Office (RSO), serta Kanada sebagai negara peninjau. Bertindak selaku Co-Chairs AHG SOM ke-8 adalah Direktur Jenderal Multilateral Kementerian Luar Negeri, Hasan Kleib, dari pihak Indonesia, dan Duta Besar Australia untuk Urusan Penyelundupan Manusia, Craig Cittick, dari pihak Australia. Pertemuan mencatat dan mengapresiasi berbagai upaya bersama di tingkat regional sekaligus menegaskan komitmen bersama dalam mengatasi persoalan terkait irregular migration.

Ad Hoc Group Senior Officials Meeting (AHG SOM) merupakan salah satu mekanisme dalam Bali Process yang mengembangkan outcome praktis di tingkat operasional untuk membantu negara anggota dalam memitigasi masalah irregular migration, dan mengembangkan pengaturan pertukaran informasi di antara negara-negara yang paling terkena dampak irregular migration serta memberikan laporan terkait langkah kerja sama di masa depan.

Sebagai Ketua Bersama Bali Process, Indonesia dan Australia menunjukkan komitmen tinggi untuk bersama-sama, bahu-membahu memastikan penanganan masalah perdagangan dan penyelundupan manusia sebagai dampak irregular migration, di kawasan. (sumber: KBRI Canberra)

Facebook Comments
Social Media Auto Publish Powered By : XYZScripts.com