”Kerja sama yang telah terjalin selama ini perlu terus ditingkatkan ke arah yang lebih formal dan saling menguntungkan mengingat sangat dekatnya hubungan persahabatan dan kerja sama bilateral kedua negara selama ini”, demikian ditegaskan Menkes RI, Prof. Dr. Nila F. Moeloek, menyambut tawaran Menkes Jepang mengenai peningkatan kerja sama kesehatan RI-Jepang dalam suatu kerangka Memorandum of Cooperation (Memorandum Kerja Sama).
Saat ini, Indonesia dan Jepang telah banyak melakukan kerja sama baik dalam kerangka bilateral maupun Indonesia-Jepang Economic Partnership Arrangements (I-JEPA) dan melalui Japan International Cooperation Agency (JICA). Kerja sama tersebut berupa saling tukar tenaga ahli, penelitian, tugas belajar, pengembangan sumber daya kesehatan, termasuk pengiriman tenaga kesehatan Indonesia ke Jepang. Dalam kerangka I-JEPA, sejak tahun 2008 telah dilatih sebanyak 593 perawat medis dan 1.199 perawat lansia dengan diantaranya 127 perawat medis dan 330 perawat lansia telah bekerja di berbagai Rumah Sakit dan Panti Lansia di Jepang. Setiap tahun Pemerintah Jepang menyediakan pelatihan untuk 500 orang perawat Indonesia di Jepang.
Ke depan perlu penjajagan lebih lanjut bagi peningkatan kerja sama di bidang pengrekrutan tenaga kesehatan, pengembangan sumber daya manusia, pelayanan kesehatan, teknologi informasi kesehatan serta pencegahan dan pengendalian penyakit. Menkes RI antara lain berharap bahwa melalui kerangka kerja sama baru mendatang dapat membuka lebih banyak kesempatan bagi perawat Indonesia mengikuti pelatihan dan bekerja di Jepang, serta dapat meningkatkan jumlah tenaga dan ahli kesehatan Indonesia yang belajar di Jepang.
Menkes RI dan Menkes Jepang berharap proses pembahasan Memorandum Kerja Sama dapat diselesaikan dalam waktu dekat sehingga dapat segera ditandatangani oleh kedua Menkes pada pertemuan berikutnya.
Pertemuan bilateral ini deselenggarakan di sela-sela ASEAN-Japan Health Ministers Meeting on Universal Health Coverage and Population Ageing tanggal 14-15 Juli 2017 di Tokyo.