Karya ZULKABIR, (INDONESIA).
KAMI SERTA KAU BANDUNG
namamu tak terlupakan sajang
memberikan arti pada luasan masakini
menentukan apakah suatu ide berhak hidup
menghangati bumi yang dipanasi sinar Allah
dari zaman jang penuh pertentangan kepentingan
antara kebiadaban jang diwarnai megahnja keduniawian
antara kolotnya konsepsi jang berkendaraan budaja materi
dengan apa jang kaulahirkan: semangat bandung
*
Bandung, kau kota dingin dikawah gunung
berdiri teguh dengan restu pendirimu nan djaja
dengan segala keramahan; wudjud dan isimu
jang tak pernah menolak damai dalam kemerdekaan
ini djiwamu – ini djiwa seluruh kami wargamu
tekad jang didasari oleh kejakinan teguh: Maha Besarnja Allah
jang tak ada sarekat bagiNja – dengarlah: Allah satu
*
namamu jang penuh arti tegas berdiri teguh itu
memberikan api – memberikan semangat – membakar
memaraknjalakan bumi Allah: malaikat mautnja penindas
Biarlah dunia lama jang lapuk itu terbakar hangus – meng-erang-erang
dan mati dan diatasnja kita dengungkan kumandang abadi: Allahu Akbar
dunia baru jang penuh kedamaian dan kemerdekaan: sosialisme
Dan kau – kami takkan kehabisan itu api
(ambil dan bakarkan, itu inti tambah besarnja kita)
*
Selamat, selamatlah kau Bandung kota wibawa’
Jang dari kandunganmu diikrarkan solidaritas Islam
Jang dari djantung hatimu diangungkan: ini pahlawan Islam dan
Kemerdekaan
Tentu, tentu ini maha halilintar djutaan volt bagi penindas dengan segala
Manifestasinja
Ja, sebab Islam agama jang hak dan terevolusioner
musuh bebujutan untukmu hai zalimun
tjatat ini, tjatat: tak ada damai sampai kapanpun
*
Bandung, Bandung – kita tak terpisahkan lagi
kita teruskan rambahan djalan ini
kita selesaikan – kita tjiptakan: baldatun thajjibatun wa Rabbun ghafur
*
Dirgahajulah engkau, dirgahajulah seluruh jang dihangati semangatmu
(kami relakan ia djadi ibukotanja bangsa-bangsa jang inginkan dunia baru).