Skema Privatisasi Teror AS, Monsanto dan Peran Terselubung Laboratorium ala NAMRU-2 AS

Bagikan artikel ini

Mengulas tentang aksi terorisme negara ala Amerika Serikat, serangkaian artikel Noam Chomsky, yang terhimpun dalam sebuah buku bertajuk Power and Terror, mengungkap sebuah isu yang masih jarang jadi sorotan para pakar maupun media massa. Privatisasi Teror. Yang pada perkembangannya menjadi fondasi keterlibatan dua sektor swasta dalam memfasilitasi bio-terorisme dan senjata biologi: Laboratorium bertujuan ganda ala NAMRU-2 AS dan Korporasi agro-bisnis Monsanto.

Menurut catatan Noam Chomsky, Kolombia memegang rekor dunia dalam hal privatisasi terorisme internasional.  Menyerahkan sumber-sumber dayanya ke tangan para investor asing untuk mengelola aksi-aksi teror yang didukung oleh negara.

Baik privatisasi terorisme internasional seperti pengadaan persenjataan maupun nasehat-nasehat kemiliteran kepada beberapa negara satelit AS, maupun yang lebih spesifik seperti keberadaan laboratoriun-laboratorium bertujuan ganda seperti NAMRU-2 AS, kedua bentuk operasi tersebut bersifat bebas dari pengawasan Kongres AS.

Dalam kasus Kolombia, Chomsky sendiri secara kasat mata menyaksikan dikerahkannya pasukan paramiliter untuk melancarkan aksi-aksi teror terhadap penduduk asli, campesino, dan orang-orang Afro Kolombia. Misinya adalah menghancurkan keberhasilan masyarakat provinsi Cauca dalam mengorganisir reformasi pendidikan, sosial dan kesehatan. Aksi-aksi teror yang dilancarkan paramiliter tersebut untuk menggagalkan gerakan reformasi para warga pribumi Kolombia tersebut.

Satu diantara modus aksi teror lainnya selain paramiliter yang didukung AS adalah dengan melakukan fumigasi atau pengasapan. Pengasapan ditujukan untuk menghancurkan kehidupan warga lokal Cauca di Kolombia itu. Sehingga aksi fumigasi itu berakibat hancurnya panen, membunuh hewan-hewan, bahkan anak-anak sekarat kemudian meninggal dunia.

Sebagian besar dari mereka adalah petani kopi yang miskin. Akibat fumigasi itu, panen akibat budidaya kopi gagal total. Harganya pun jatuh di pasaran. Fumigasi telah menghancurkan pohon-pohon kopi karena tanahnya difumigasi dan diracuni. Sehingga lahan untuk pembudidayaan kopi kopi keracunan untuk selamanya. Alhasil, bukan saja panen dan sumber penghidupan warga lokal yang hancur, biodiversitas hancur, dan yang paling krusial, tradisi agrikultur petani pun hancur.

Dalih yang digunakan pemerintah Kolombia yang didukung dari belakang layar oleh pemerintah AS, fumigasi itu dijustifikasi dalam rangka perang terhadap obat bius. Padahal perang terhadap obat bius cuma selubung bagi program pelanggaran HAM terhadap warga lokal Cauca di Kolombia.

Skema privatisasi teror dengan menggunakan modus fumigasi atau pengasapan, nampaknya melibatkan kepentingan-kepentingan korporasi AS yang bergerak di bidang agro-bisnis seperti Monsanto. Jadi polanya sebagai berikut: lancarkan fumigasi terhadap lahan-lahan pertanian yang jadi komoditas andalan wilayah sasaran seperti provinsi Cauca di Kolombia.

Kemudian setelah berhasil meracuni lahan-lahan pertanian itu, kemudian skema kepentingan korporasi agro-bisnis itu mulai menampakkan maksudnya. Mengenyahkan para petani dari tanah asalnya akibat hilangnya sumber penghidupannya, lalu para investor asing kemudian menggunakan area ini kembali dengan menjadikannya sebagai lahan pertanian. Namun hanya sebatas untuk monokultur bagi agro-ekspor dengan menggunakan benih-benih dari laboratorium yang dibeli dari Monsanto.

Bukan sampai di situ saja. Setelah penduduk yang umumnya petani kopi miskin itu dienyahkan melalui Perang Kimia AS dan perusakan panen, maka korporasi-korporasi agro-bisnis seperti Monsanto itu kemudian membuka lahan itu kembali, sebagai lahan tambang.

Dalam kasus provinsi Cauca yang diamati secara langsung di lapangan oleh Chomsky, nampaknya mengandung ladang  batubara yang cukup kaya, yang bisa digunakan untuk membangun waduk-waduk, dan pembangkit listrik tenaga air. Yang pastinya menguntungkan perusahaan-perusahaan multinasional yang bergerak di bidang energi dan tambang batubara.

Melalui serangkaian kisah singkat tadi, semakin memperkuat sinyalemen yang berkembang selama ini bahwa keberadaan laboratorium-laboratorium bertujuan ganda seperti NAMRU-2 AS, bukan sekadar lembaga penelitian penyakit-penyakit menular. Melainkan ditujukan untuk memfasilitasi pembuata senjata-senjata bio-terorisme sebagaimana terungkap melalui modus fumigasi atau pengasapan terhadap lahan-lahan pertanian di Cauca, Kolombia.

Dengan demikian bisalah disimpulkan bahwa modus fumigasi lahan-lahan pertanian yang berakibat hancurnya panen dan peracunan lahan untuk selamanya itu, telah menggunakan bahan-bahan untuk pengasapan lahan-lahan pertanian tersebut melalui laboratorium-laboratorium bertujuan ganda ala NAMRU-2 AS.

Apalagi ketika sektor pertanian dan sumber penghidupan para petani kopi miskin di Cauca Kolombia itu berhasil dihancurkan melalui fumigasi, adalah korporasi-korporasi agro-bisnis seperti Monsanto itulah yang memanfaatkannya, dengan mengubah lahan pertanian menjadi lahan tambang.

Dengan demikian, selain keterlibatan Pentagon terkait pembuatan persenjataan biologis, beberapa korporasi semodel Monsanto pun seperti terungkap melalui suplai zat-zat beracun kepada Pentagon ketika berperang di Vietnam pada dekade 1970-an, ternyata juga terlibat dalam skema Privatisasi Teror.

Hendrajit, Pengkaji Geopolitik, Global Future Institute (GFI)

Facebook Comments
Social Media Auto Publish Powered By : XYZScripts.com