WikiLeaks dan Trio Macan2000: Modus Baru Hajatan Media Global

Bagikan artikel ini

M Arief Pranoto, Research Associate Global Future Institute (GFI)

Kadang-kadang terlintas di benak ini, “Adakah perbedaan antara WikiLeaks dengan Trio Macan2000 yang hingga kini bocoran beritanya menggegerkan dunia maya karena memiliki implikasi pada sistem kekuasaan saat ini?”

Terkait valid atau tidaknya berita yang ditebarkan ke publik, namun hipotesa nakal saya menyebut baik Trio Macan2000 maupun WikiLeaks sengaja diremot “satu tangan” si pemilik hajat karena ingin membuat tema-tema pagelaran yang hendak diletuskan dalam rangka “Tata Ulang Kekuasaan” di wilayah target. Oleh karena itu, didalam memandang suatu peristiwa yang muncul janganlah sepotong-potong, atau sektoral tetapi mutlak harus disimak secara utuh dan mendalam antara isue berkembang, tema yang dimunculkan, dan skema besar yang hendak diraihnya. Apakah ada kesinambungan?

Membandingkan antara WikiLeaks dengan Trio Macan memang kurang pas, karena Si Wiki bersifat global sedangkan Trio Macan cenderung lokal (nasional) meski tidak sedikit isuenya terkait pula intrastate. Pola-pola Julian Assange, operator WikiLeaks semakin terbaca, bahwa setelah isue dilempar niscaya ada tema yang muncul, serta menyimpan hidden agenda yakni skema itu sendiri. Ini bukanlah by accident, sebab tak ada peristiwa terjadi secara kebetulan. Bahkan selembar daun jatuh pun melalui proses yang tidak sederhana!

Tunisia, Yaman, dan Mesir adalah salah satu contoh aktual (meski banyak contoh lainnya), setelah disebar isue-isue terkait korupsi, kepemimpinan tirani, kemiskinan dan lain-lain maka seketika timbul gerakan massa non kekerasan secara serentak di berbagai negara bertitel “Arab Spring” (Musim Semi Arab). Apakah ini kebetulan? Silahkan saudara mencermati. Di berbagai literatur terungkap bahwa Revolusi Warna dan Arab Spring tersebut dikendalikan oleh National Endowment for Democracy (NED), LSM spesial ganti rezim milik Pentagon, hanya operator lapangan berbeda. Sewaktu memecah-belah Eropa Timur dahulu memakai LSM Otpor dengan sandi Revolusi Warna, sedangkan ketika memainkan Musim Semi Arab di Jalur Sutra nama LSM-nya adalah CANVAS. Kedua LSM adalah anak organisasi dari NED.

Dari uraian singkat di atas telah jelas, bahwa isi dan induknya sama hanya rupa dan warnanya tidak sama. Ibarat dua anak kembar cuma berbeda bajunya. Pertanyaan sekarang adalah, apakah skema utama dari sang pemilik hajatan? Sejalan dengan doktrin “The Power of Oil”-nya Paman Sam maka skema hajatan yang tidak berubah sejak tempo doeloe adalah what lies beneath the surface, apa yang terkandung di bawah permukaan dimana meliputi penguasaan atas sumber-sumber minyak, emas, gas alam dan hasil bumi lainnya. Ingat petuah Henry Kissinger, “Kuasai minyak maka Anda mengontrol bangsa-bangsa, kuasai makanan maka Anda mengontrol rakyat”. Nah?

Inilah sepintas rangkaian isue, tema dan skema yang dimainkan kolonialisme di muka bumi, sementara justru para elit dan segenap rakyat di negara target seringkali hanya sibuk membahas persoalan-persoalan isue, tema, isue lagi, tema lagi, dan kembali ke isue lagi.

Facebook Comments
Social Media Auto Publish Powered By : XYZScripts.com