Agus Himawan
Masjid Al Alam di Kelurahan Marunda, Cilincing, Jakarta Utara, merupakan salah satu dari 12 obyek Wisata. Masjid itu berdiri tak jauh dari rumah Pitung, pahlawan Betawi yang menentang keberadaan penjajah Belanda. Sehingga, banyak orang menyebut bangunan itu Masjid Si Pitung.
Dalam riwayatnya, masjid itu berdiri secara gaib karena dibangun dalam waktu hanya semalam. Bangunan masjid ini tidak serupa dengan masjid pada umumnya yang memiliki menara tinggi dan kubah besar. Pintu dan jendela berbahan kayu ulin dan memiliki empat pilar yang kokoh.
Masjid ini masuk dalam 12 titik destinasi Wisata yang digaungkan oleh Pemerintah Kota Jakarta Utara. Masjid Al Alam selalu dikait-kaitkan dengan perjalanan wali dalam menyiarkan ajaran Islam dan juga perjuangan tokoh Pitung yang memerangi penjajah.
Wali Kota Jakarta Utara, Bambang Sugiono, tengah mengupayakan peningkatkan infrastruktur dan pengembangan kawasan secara terpadu. Sehingga, masjid Al Alam, rumah Si Pitung, dan pantai publik Marunda menjadi satu kawasan Wisata yang sangat potensial.
Sementara itu, Pengurus Masjid Al Alam, H Sambo, mengungkapkan, masjid Al Alam berdiri sekitar tahun 1640, dan menjadi tempat belajar agama, bela diri, dan persembunyian Si Pitung. “Bangunannya mengandung budaya Jawa, Arab, dan Eropa,” ungkapnya.
Gaya Jawa terlihat pada atap joglo yang bertingkat dua, gaya Arab terlihat pada ukiran kaligrafi, dan gaya Eropa terlihat pada empat tiang yang menopang atap masjid.
Menurut Ketua RW 07 Marunda, Aman Bogor, Masjid Al Alam banyak dikunjungi jemaah, dari Jakarta maupun dari daerah, sejak awal Ramadan. Menjelang 10 hari Idul Fitri diperkirakan lebih banyak orang yang datang untuk beriktikaf. “Setelah melakukan iktikaf biasanya mereka berziarah ke rumah Si Pitung sambil menikmati suasana pantai publik Marunda,” ungkap Aman.