Geopolitik Lumajang

Bagikan artikel ini

Hendrajit, Pengkaji Geopolitik Global Future Institute (GFI)

Gara-gara terbunuhnya Salim Kancil, kota Lumajang yang berlokasi di Jawa Timur sontak orang mulai tersadar bahwa ada sebuah kota yang punya sejarah, kisah dan khasanah budaya yang kaya dan cukup membanggakan. Selain tanahnya yang subur. Lumajang merupakan bagian dari kabupaten Probolinggo. Berarti, termasuk wilayah Tapal Kuda. Tapal Kuda merupakan wilayah yang meliputi kota-kota pantai Jawa Timur bagian tiur yaitu Situbondo, Probolinggo, Pasuruan, Sidoarjo, Surabaya, terus membentang menyisir pantai selatan madura mulai Bangkalan, Sampang, Pamekasan, sampai Sumenep.

Karena Lumajang masuk wilayah Tapal Kuda, maka kota ini termasuk wilayah yang cukup strategis sebagai kunci sukses dalam menciptakan stabilitas dan keamanan di wilayah Tapal Kuda.  Sekadar info, Lumajang adalah sebuah kota kecil yang terletak disebelah timur kaki gunung Semeru di propinsi Jawa Timur. Lumajang dapat di tempuh dalam waktu sekitar 4 jam dari Surabaya ke arah selatan.
Secara geografis wilayah Lumajang dikelilingi oleh pegunungan vulkanik dengan puncak-puncaknya berupa gunung api aktif. Di sebelah barat ada gunung Semeru yang merupakan gunung berapi aktif dan juga gunung tertinggi di pulau Jawa. Disebelah utara ada pegunungan Tengger, Bromo yang juga merupakan gunung berapi aktif. Dan juga gunung Lamongan. Letak Lumajang yang di apit oleh pegunungan menyebabkan wilayah Lumajang mempunyai lahan yang subur.
Namun, yang tak kalah menarik adalah geo-kultural Lumajang sebagai kota kuno yang sudah ada sejak era sebelum kerajaan Majapahit. Bahkan, ada sebuah cerita menarik tentang Raden Wijaya dan Arya Wiraraja. Yaitu tentang pemberian tanah hadiah oleh Raden Wijaya kepada Arya Wiraraja atas jasa-jasanya telah membantu Raden Wijaya mengalahkan Jayakatwang.
Janji Raden Wijaya kepada Arya Wiraraja diceritakan dalam kidung Panji Wijayakrama yang dikutip oleh Slamet Mulyana (2006:122) bahwa Raden Wijaya secara jujur berjanji kepada Wiraraja, jika kelak Kabul maksudnya, dapat menguasai pulau Jawa, sebagai tanda terima kasih, kerajaan akan dibagi menjadi dua antara Raden Wijaya dan Arya Wiraraja, dimana Arya Wiraraja mendapatkan Lamajang Tigang juru meliputi Lamajang, Panarukan, dan Blambangan (Rangkuti,2003:27).
Sesudah Arya Wiraraja meninggal, yang menguasai Lamajang adalah Mpu Nambi. Gara-gara berontak terhadap Majapahit, kekuasaan Mpu Nambi di Lamajang tidak bertahan lama karena kemudian Majapahit dibawah pemerintahan Jayanegara menumpas habis pemberontakan Nambi. Serangan Majapahit tersebut berhasil memporak-porandakan Lamajang bahkan pertahanan Mpu Nambi di Pajarakan juga ikut hancur lebur.
Sepertinya, Lumajang punya wibawa spiritual yang cukup kuat sampai-sampai jadi incaran para raja-raja Jawa tempo dulu maupun incaran berbagai kerajaan.
Lumajang kembali disebut-sebut dalam dokumentasi sejarah ketika Raja Majapahit Hayam Wuruk berkunjung Lumajang dalam rangka kunjungan kenegaraan. Dikisahkan dalam kitab Negara Kartagama karya Mpu Prapanca, beberapa nama tempat di Lamajang yang disinggahi oleh Hayam Wuruk antara lain, Padhali (Ranubedali), Arenon (Kutorenon), Panggulan, Payaman, Rembang (Tempeh), Kamirahan, Kunir. Menurut Gunadi (1990) ada 8 kota kuno di Lumajang yaitu, Kertosari, Lumajang, Pajarakan, Kandangan, Kunir, Kutorenon, Kertowono dan Pasrujambe.
Tidak saja semasa kekuasaan Majapahit. Di era kerajaan Islam Demak, Lumajang jadi incaran Demak maupun kerajaan Demak maupun Mataram. Sepertinya Lumajang secara geostrategis sangat diperhitungkan sebagai wilayah yang jadi batu loncatan untuk penguasaan daerah-daerah lainnya.
Seperti yang ada  dibenak Sultan Agung Mataram, untuk menguasai Blambangan (Banyuwangi), secara geografis Lumajang harus ditaklukkan terlebih dahulu. Begitu Lumajang ditaklukkan oleh Sultan Agung, maka Lumajang jadi pos penyerangan terdepan.
Tapi ya itu tadi. Meski dikenal sebagai kota kuno yang tetap lestari  yang kaya akan khasanah budaya dan sejarah, Lumajang seakan tenggelam oleh perkembangan zaman.
Terbunuhnya Salim Kancil dan kisruh pertambangan liar yang sarat berbagai kepentingan para elit politik dan aparat keamanan di daerah, sontak menyadarkan kita bahwa Lumajang mengandung sumberdaya alam yang cukup kaya di bawah permukaan bumi. Punya nilai strategis secara geografis, dan kaya secara geo-kultural.
Di atas itu semua, Lumajang punya sejarah dan cerita. Hikayat Lumajang.
Facebook Comments
Social Media Auto Publish Powered By : XYZScripts.com