Kekerasan Seksual di India: Relasi Kuasa Kasta dan Gender

Bagikan artikel ini

Pipit Apriani, mahasiswa Program Magister Ilmu Politik Universitas Indonesia, Research Associate Global Future Institute

Publik dunia dan Indonesia belum lupa mengenai pemerkosaan brutal yang dilakukan oleh sekelompok orang di Delhi yang menyebabkan kematian korbannya pada Desember 2012. India kemudian menjadi fokus dunia kembali setelah serangkaian pemerkosaan pada sejumlah orang asing dan lokal. Dan terakhir, adalah seorang pemerkosa dihukum mati oleh massa.

Kekerasan seksual di India tidak hanya karena semata ketertarikan laki-laki terhadap perempuan tersebut, juga bukan karena pakaian perempuan, tetapi juga karena adanya dorongan kekuasaan untuk menguasai tubuh perempuan dan penghinaan pria dan dari kasta yang lebih tinggi dari si korban.

Masyarakat yang berkelas-kelas di India tidak hanya membedakan status sosial, pekerjaan dan penghasilan kepada kelompok tertentu. Tetapi kasta juga memberikan kesempatan kepada kasta yang lebih tinggi untuk menekan kasta yang berada di bawahnya. Dan perempuan di kasta yang lebih rendah mendapatkan posisi yang lebih rendah lagi dan tekanan yang lebih besar lagi. Mereka seolah tidak dianggap sebagai manusia lagi.

Hal ini dialami oleh perempuan-perempuan yang termasuk kelompok Dalit di daerah Haryana, sebuah negara bagian di utara India. Dalit adalah kelompok-kelompok orang yang tidak memiliki kasta dan dengan demikian mereka tidak punya properti. Mereka tersebar di negara-negara Asia Selatan seperti India, Nepal, Pakistan dan Bangladesh. Di Haryana, negara bagian yang subur, mereka menggantungkan hidup mereka pada kasta-kasta dominan di mana mereka tinggal. Kasta-kasta tersebut mendominasi birokrasi dan eksekutif, sedangkan orang Dalit mengerjakan pekerjaan kasar, kotor, bau dan berbahaya. Kelompok Dalit dilarang untuk berpartisipasi dalam kehidupan sosial India misalnya masuk ke kuil, bersekolah, bahkan mereka harus tinggal di luar desa. Meski sejak tahun 1950-an, sistem kasta di India mengalami perbaikan bahkan dihapuskan, tetapi kelompok Dalit tetap terpinggirkan dalam masyarakat India. Istilah Dalit sudah seperti istilah Negro bagi orang kulit hitam di Amerika.

Selain tekanan kelas sosial seperti kasta, kelompok Dalit mengalami begitu banyak diksriminasi baik sekolah, kesehatan, nutrisi, kesempatan kerja dan lain-lain. Kekerasan yang di alami oleh kelompok Dalit dan non Dalit adalah sebagai berikut: tindak kriminal terhadap orang Dalit terjadi setiap 18 menit, 3 perempuan Dalit diperkosa setiap hari, 13 pembunuhan terjadi setiap minggu, 27 kekerasan setiap hari dan 6 anak diculik setiap minggu. National Confederation of Dalit Organisations mencatat kenaikan 245 persen kekerasan terhadap Dalit. Tetapi, kelompok Dalit kemudian berjuang untuk mendapatkan hak asasinya yang paling dasar yaitu hak hidup.

Shabnam berusia 16 tahun, ketika dia diperkosa oleh 12 pemuda dari kasta dominan di distrik Hisar. Setelah diperkosa dia ditinggalkan dalam keadaan nyaris mati, tapi dia bertahan hidup. Dia melaporkan kejadian ini kepada polisi dan pengadilan, meski ditentang oleh orang tuanya yang ketakutan akan balas dendam. Perjuangan Shabnam berhasil, empat orang pelakunya sudah dihukum penjara dan Shabnam terus berjuang untuk hal ini. Laxmi, seorang perempuan Dalit yang lain mengalami kejadian serupa. Polisi tidak mau mendengarkan laporannya. Tetapi ketika organisasi Dalit, Rashtriya Dalit Mahila Andolan, mengintervensi dan memperjuangkannya, kasus tersebut dicatat dan seorang pelaku sudah ditahan.

Dua kasus ini hanya bagian kecil dari masalah yang dihadapi oleh perempuan dari kelompok Dalit khususnya dan perempuan India umumnya. Patriarki yang cukup kuat di India dan kelas-kelas kasta semakin menunjukkan relasi kuasa. Bahwa yang berkuasa boleh melakukan apa saja. Perjuangan kelas menengah India, khususnya kelompok perempuan dan mereka yang peduli kesetaraan gender, masih panjang. Dan mereka meminta perhatian dan dukungan dunia internasional untuk hal ini. Salah satunya dengan membuat petisi http://chn.ge/19ibwjq . Silahkan klik link tersebut untuk mendukung keadilan bagi semua pihak, khususnya perempuan di India dan seluruh dunia. Berita terakhir, gerakan ini mendapat liputan yang cukup luas di media massa India seperti yang ada dalam link ini http://chn.ge/1EcD0yK. Saya ikut menandatangani petisi ini, karena saya peduli. Mudah-mudahan, dukungan kecil tersebut dapat membantu mewujudkan perubahan bagi kaum perempuan dan kelompok terpinggirkan lainnya di India.

 

Facebook Comments
Social Media Auto Publish Powered By : XYZScripts.com