KTT G7 dan Agenda AS

Bagikan artikel ini
Topik yang akan dibahas dalam pertemuan dua hari ini antara lain; masalah kebijakan fiskal yang fleksibel untuk memacu pertumbuhan ekonomi dunia, keamanan dan ketegangan Laut Cina Selatan, perdamaian dan keamanan dunia, terorisme, dan krisis pengungsi.
Negara-negara anggota G7 terdiri atas Amerika Serikat, Inggris, Kanada, Perancis, Jerman, Italia, dan Jepang.
Menurut para pengamat politik, KTT G7 alih-alih mengambil langkah-langkah untuk memacu pertumbuhan ekonomi, telah menjadi sebuah pertemuan untuk memuluskan kebijakan AS dan menerapkan tekanan terhadap negara-negara lain.
Masalah pertumbuhan ekonomi, krisis pengungsi, dan terorisme sudah menjadi agenda rutin pertemuan para pemimpin G7 di berbagai kesempatan, tetapi dunia tidak pernah menikmati keadilan dan pertumbuhan ekonomi, dan sekarang terorisme dan krisis pengungsi telah menjadi tantangan utama dunia.
Fakta ini menunjukkan bahwa G7 dengan slogan-slogannya dan gelagat yang berpihak pada perdamaian, tidak mengambil tindakan serius untuk mengatasi tantangan tersebut.
Sekarang perhatian utama banyak pihak dalam pertemuan di Ise Shima tertuju pada upaya AS untuk meraup keuntungan dari perseteruan Cina dengan beberapa negara di wilayah Asia terkait kepemilikan pulau-pulau di Laut Cina Selatan. Jepang juga terlibat sengketa wilayah dengan Cina di Laut Cina Timur.
AS ingin memanfaatkan perseteruan itu untuk memperkuat atau menambah jumlah sekutunya di kawasan dan meningkatkan tekanan terhadap Cina. Presiden Barack Obama sebelumnya menyatakan bahwa strategi Washington adalah penyebaran pasukan di wilayah Asia Timur dan fokus pada Beijing.
Jadi, konflik di antara negara-negara regional seperti, para anggota ASEAN dengan Cina atau Jepang dengan Cina, mendorong AS untuk menandatangani kontrak penjualan senjata, menggelar latihan militer bersama, dan memperkuat kehadirannya di Asia.
KTT G7 di Jepang tampaknya akan terpengaruh oleh kebijakan AS dalam hubungannya dengan Cina dan Jepang sebagai tuan rumah, juga berusaha menarik dukungan Kelompok Tujuh untuk memperkuat posisinya di hadapan Cina.
KTT G7 juga dibayangi oleh protes rakyat Jepang terhadap kebijakan dan kejahatan AS serta pasukan militer negara itu. Pembunuhan seorang wanita Jepang oleh personel militer AS di Okinawa kembali mendorong rakyat Jepang untuk menggelar protes anti-Amerika dan mengecam kejahatan militer negara itu yang ditempatkan di Jepang. Mereka juga mendesak penutupan pangkalan-pangkalan militer AS di Okinawa.
Perdana Menteri Shinzo Abe yang berada di bawah tekanan publik Jepang, menyinggung isu kejahatan yang dilakukan sejumlah personel militer AS dalam pertemuannya dengan Presiden Barack Obama pada Rabu kemarin.
Selain masalah Okinawa, Obama juga didesak oleh rakyat Jepang untuk menyampaikan permintaan maaf atas kejahatan AS dalam serangan bom atom di Hiroshima dan Nagasaki.
Facebook Comments
Social Media Auto Publish Powered By : XYZScripts.com