Laporan Abu-abu PBB Tentang Penggunaan Senjata Kimia di Suriah

Bagikan artikel ini

Penulis: Novendra Deje

Setelah beberapa minggu publik dunia menanti rilis laporan PBB terkait kebenaran penggunaan senjata kimia di Suriah, laporan Sekjen PBB, Ban Kimon, justru sangat abu-abu – tidak jelas. Ban dalam pernyataannya hanya permenyebutkan sejumlah besar Gas Sarin telah digunakan di Suriah, sembari menegaskan tim penyelidik senjata kimia PBB tidak bekerja untuk mengidentifikasi siapa pelaku yang sesungguhnya. Namun anehnya, Ban menambahkan bahwa “para pengguna senjata kimia harus di hukum.” Pernyataan ini jelas ditujukan kepada Pemerintah Suriah, mengingat tidak ada makna “penghukuman” atau sanksi jika itu ditujukan kepada para Pemberontak.

Meskipun Sekjen PBB menegaskan timnya bekerja secara netral dan telah menyerahkan laporan dengan lengkap, di saat yang sama justru ia memberi kesan ketidaknetralan lembaga itu. Bagaimana tidak, dengan menyatakan “tugas tim penyelidik kimia PBB bukan mengindentifikasi pengguna senjata kimia akan tetapi pihak-pihak yang menggunakannya harus di hukum.” Dengan pernyataan itu, indikasi tuduhan telah dialamatkan Ban kepada Damaskus, sebagai pihak yang relevan menyandang makna “hukuman” dari PBB.

Sedangkan para pemberontak, dalam kondisi apapun, menggunakan senjata kimia atau tidak, tidak dapat dipahami menjadi sasaran “hukuman” dari PBB. Lain halnya hukuman tersebut dimaksudkan dari publik dunia dan ditariknya dukungan oleh Negara-negara yang selama ini mensponsori kehadiran dan aktifitas para pemberontak di Suriah. Dan jika pun ada opsi dukungan dan tindakan nyata masyarakat internasional memberantas para pemberontak itu, maka ia mesti dijalankan dalam skema yang dikendalikan secara internal oleh Pemerintah Suriah sendiri. Sekali lagi, jika makna “hukuman” yang dimaksud Ban juga relevan dialamatkan kepada para pemberontak.

Terasa sangat aneh, jika PBB tidak berkepentingan menyelidiki dan mesti mengetahui pihak mana yang telah menggunakan senjata kimia yang AS gemborkan menelan korban sipil hingga 1400 jiwa di Timur Ghota, pinggiran Damaskus, itu. Ini hanya terkesan tim penyidik PBB seperti lembaga riset ilmiah yang hanya ingin mencari data adanya penggunaan Gas Sarin atau tidak. Lalu siapa yang mewakili masyarakat dan Negara-negara di tingkat internasional, yang seharusnya menyelidiki dan menentukan putusan bahwa senjata kimia telah digunakan oleh pihak tertentu dan ia layak diberi hukuman? Apakah PBB akan menyerahkannya kepada opini publik dunia dan para pihak yang selama ini sangat berkepentingan dengan apapun yang terjadi di Suriah? Apakah Amerika Serikat (AS) atau Negara-negara Barat dan Timur Tengah yang selama ini aktif mendukung para pemberontak demi kepentingan mereka menggulingkan Pemerintah Bashar Al Assad yang diserahi tanggung jawab dan memutuskan siapa pengguna (senjata kimia) dan mengambil tindakan hukumnya? Atau tanggung jawab itu juga kepada Moscow, Beijing, dan Tehran yang selama ini dikenal sebagai rekan setia Damaskus dan telah mendukungnya dengan berbagai cara? Lucunya…

Satu hal yang tidak boleh dilupakan, PBB masih merupakan lembaga yang dominan disitir oleh kekuatan-kekuatan utama global, terutama tentunya oleh AS yang Super Power itu. Skema keanggotaan dan hak-hak khusus Negara-negara tertentu di Dewan Keamanan PBB menjadi presentasi yang nyata atas hal itu. Bahkan PBB  lebih sering tidak dapat berbuat banyak atas pelanggaran-pelanggaran serius yang dilakukan negara seperti AS atau yang secara serius disokongnya. Apa yang dapat dilakukan PBB saat mendapati AS tidak menggubris sedikit pun mekanisme internasional melalui lembaga itu, mengekspansi Iraq dengan tanpa mandat PBB. Bahkan apa yang PBB lakukan saat akhirnya AS sama sekali memang tidak dapat membuktikan tuduhannya atas kepemilikan senjata pemusnah missal oleh Rezim Saddam Husain? Sama sekali tidak.

Opini yang Menentukan, Bukan Fakta

Kita mengetahui bahwa Rusia telah mengarahkan sangkaannya kepada para pemberontak Syria sebagai pelaku yang telah menggunakan senjata kimia, tidak hanya kasus yang terjadi di Ghota yang peristiwanya terjadi sustru saat tim penyidik PBB berada disana, namun juga beberapa peristiwa penggunaan Gas Sarin sebelumnya di Suriah. Rusia pun menunjukkan bukti-bukti tak terbantahkan atas kenyataan dari apa yang mereka tuduhkan – para pemberontak telah menggunakan senjata kimia yang membunuh begitu banyak rakyat sipil. Alasan-alasan yang sangat rasional pun dikemukakan Rusia saat menyatakan ketidakmungkinan Pemerintah atau militer Suriah yang melakukannya. Kenyataan dilapangan, militer Suriah sedang berada di atas angin, berhasil mengontrol irama permainan dalam perang dan memaksa para pemberontak melepaskan wilayah dan kota-kota strategis yang sempat mereka kuasai. Artinya, kekalahan demi kekalahan terus diderita oleh para pemberontak yang disponsori asing itu.

Lalu AS dengan posisi yang berseberangan dari Rusia, memaksakan tuduhan terhadap Pemerintah dan militer Suriah sebagai pelaku penggunaan senjata kimia di Ghota. Tanpa menyuguhkan data-data akurat dan layak diverifikasi, AS bersama tuduhannya seperti biasa melancarkan retorika perang dan gertakan untuk langsung akan menyerang Suriah demi memberi hukuman. Bersama media-media mainstream yang berada dalam kendalinya terus menggiring opini publik internasional untuk mempercayai tudingan AS dan berharap dukungan bagi rencananya menghukum Pemerintah dan militer Suriah. Bahkan AS menunjukkan tekat akan melancarkan serangan militer Suriah dengan atau tanpa mandat PBB.

Apa yang dibutuhkan AS hanyalah opini yang menunjukkan ada dukungan publik –terutama publik AS –bagi rencananya menyerang Suriah., ia tidak butuh fakta-fakta yang menjadi dasar bagi tindakannya. Dan itu telah ditunjukkan pada saat menyerang Iraq, yang juga tidak dengan mandat PBB. Artinya opinilah yang terpenting bagi mereka untuk publik mempercayai setiap dalih yang mereka gunakan untuk melakukan intervensi militer atas suatu Negara.

Peran-peran menyesatkan opini itu pun dengan penuh semangat dimainkan oleh media-media mainstream. Bagaimana media-media tersebut telah berkonstribusi sangat besar terhadap pelegalan atas tindakan inkonstitusional AS, tidak hanya melanggar konstitusinya sendiri, namun juga konstitusi masyarakat internasional melalui badan-badan dunia yang gembar-gemborkan sebagai lembaga independen.
PBB Tidak Siap Bersebrangan dengan Opini yang Ditebar AS
PBB melalui Sekjennya sangat mungkin menyadari bahwa ia tidak dapat dan tidak siap menghadirkan bukti berbeda dan beradu argument dengan pihak-pihak seperti Rusia untuk menyatakan Pemerintah Syria telah melakukannya – penggunaan senjata kimia. Dan di sisi lain lembaga dunia tersebut juga tidak berdaya untuk mengambil garis berbeda yang bertentangan dengan kehendak AS, dengan mementahkan tuduhannya bagi dalih menyerang Suriah. Karenanya laporan penyidikan senjata kimia di Syria itu hasilnya dibuat mengambang, dengan dalih tidak bekerja (tidak ada mandate) untuk membuktikan siapa pelakunya.

Dengan sifat laporan yang abu-abu demikian, PBB bisa juga turut serta bermain dengan opini ke opini saja, hingga keputusan akan bergantung kearah mana angin berhembus dan ketitik mana ia cenderung berkembang. Meskipun hal tersebut jelas memperlemah dan menghilangkan wibawa PBB sendiri, namun ketidakberdayaan para pengurusnya, yang memang dalam sitiran kekuatan utama dunia, memaksa mereka menjadi pengecut.

Dan pernyataan oleh Ban tentang pengguna senjata kimia di Suriah mesti di hukum, menunjukkan ia masih setia bermain dalam opini yang diarahkan Tuannya – AS. Media pun selalu siap melanjutkan pesanan opini yang diperlukan bagi setiap dalih yang mungkin memberi kekuatan utama global memperteguh dominasinya dalam hasrat imperialismenya.

Link Bacaan:
http://www.huffingtonpost.com/2013/09/13/un-confirms-syria-chemical-weapons_n_3921424.html
http://www.ibtimes.com/un-report-confirm-chemical-weapons-use-syria-evidence-overwhelming-un-chief-ban-ki-moon-says-1405788
http://indonesian.irib.ir/hidden-1/-/asset_publisher/m7UK/content/ban-tugas-pbb-bukan-mengidentifikasi-pengguna-senjata-kimia?redirect=http%3A%2F%2Findonesian.irib.ir%2Fhidden-1%3Fp_p_id%3D101_INSTANCE_m7UK%26p_p_lifecycle%3D0%26p_p_state%3Dnormal%26p_p_mode%3Dview%26p_p_col_id%3Dcolumn-1%26p_p_col_count%3D3
http://online.wsj.com/article/SB10001424127887323407104579034633663263254.html

 

Facebook Comments
Social Media Auto Publish Powered By : XYZScripts.com