Malware: Modus Pilihan Para Pelaku Kejahatan Untuk Mencuri Data dan Informasi.

Bagikan artikel ini

Semakin banyak kejahatan siber mengalami peningkatan, hingga informasi dari Kaspersky telah memprediksi adanya ancaman siber baru bakal terjadi sepanjang tahun 2020. Serangan siber dinilai akan semakin canggih dalam menargetkan korban dengan adanya spesifikasi target yang semakin berkembang. Tidak hanya di Indonesia melainkan di pelbagai penjuru dunia, kejahatan siber telah menjadi musuh bersama.

Hal tersebut dapat dirasakan dengan kian derasnya arus informasi yang sudah menjadi bagian dari kehidupan umat manusia di abad informasi dan era digital saat ini. Suatu informasi dinilai cukup penting bagi berbagai aspek kehidupan dan hal tersebut telah dijadikan sebagai sesuatu yang ‘dibutuhkan’ bagi segala kalangan baik itu dari segi individu, organisasi bahkan terhadap pemerintahan atau pemegang kekuasaan hingga bisa diibaratkan arus informasi dapat sebagai aliran darah yang mengalir  di dalam tubuh manusia.

Dengan kata lain, peran yang dimainkan internet saya kira cukup besar dalam dalam melancarkan  jalannya arus informasi yang ada pada era globalisasi saat ini. Sehingga menyebabkan adanya rasa ketergantungan pada diri manusia terhadap derasnya arus informasi dan komunikasi.

Salah satu dampak yang terasa adalah, melalui cyber-space  kemudian menjelma menjadi cyber-crime. Sebuah kejahatan yang secara sadar menggunakan cyber sebagai wadah komunikasi melalui komputer. Sekadar informasi, penggunaan internet di Indonesia saatnya jumlahnya cukup meningkat jika kita merujuk berdasarkan data dari Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo).

Namun, di sisi lain lemahnya wadah keamanan siber Indonesia atau cyber-security membuat Indonesia rentan akan ancaman. Hal ini membuat Indonesia menjadi sasaran atau target yang cukup empuk para hacker dari berbagai penjuru dunia akibat lemahnya sistem keamanan internet dan computer di negeri kita.

Lagi-lagi hantaman keras dari pandemic covid-19 telah menerobos berbagai sektor bisnis di penjuru dunia. Sallah satu sektor yang terkena dampak dari pandemic ini adalah Usaha Kecil Menengah (UKM). Sektor ini dinilai cukup penting di wilayah Asia Tenggara karena menjadi tulang punggung dari perekonomian dan merupakan wadah untuk menyerap lapisan masyarakat yang tidak terserap dalam lapangan kerja yang saat ini masih sangat tinggi.

Dengan semakin besarnya penggunaan internet hampir semua aktivitas kerja menyusul munculnya wabah pandemic Covid-19, sangat terlihat terutama pada masyarakat di perkotaan. Berdasarkan data dari kominfo, diperkirakan penggunaan internet bakal semakin meningkat, yaitu sekitar 40%, pada saat puncak hari raya idul fitri karena diberlakukannya PSBB.

Interpol pun juga sudah memperingatkan  bahayanya tingkat kejahatan siber pada skala dunia saat ini telah sampai pada tahap yang cukup mengkhawatirkan selama jalannya pandemic Covid-19 ini.

Modus yang digunakan dan celah yang diambil oleh pelaku kejahatan siber adalah dengan mengeruk keuntungan orang-orang atau masyarakat yang bekerja dari rumah dengan target utamanya adalah lembaga-lembaga besar.

Hal tersebut dapat terjadi karena adanya ketergantungan pemakaian telekomunikasi online agar menciptakan peluang baru ditambah lagi dengan ketidaktahuan dari warga masyarakat akan semakin canggihnya kejahatan siber yang semakin canggih. Metode pelaku tidak lain dari memberi email atau surat elektronik yang telah di sisipkan phishing kepada target dengan dalih mengenai informasi Covid-19. Terlebih adanya pemberitaan palsu mengenai Covid-19 namun pelaku telah memberi malware dalam situs tersebut dan hal tersebut mengalami peningkatan. Target mengelabui korban dengan cara klik email yang telah dikirim seolah berisi perihal informasi penting mengenai Covid-19.

Dilansir dari Investor.id mengenai data dari Interpol, terdapat sekitar 907.000 pesan spam, 737 insiden serangan malware dan 48.000 URL jahat yang telah ditaruh virus dan semua hal tersebut berkaitan dengan berita seputar Covid-19. Cara ini dinilai efektif bagi pelaku kejahatan siber dalam mengambil keuntungan sebesar-besarnya.

Tidak hanya itu, melansir dari Interpol terdapat banyak serangan lainnya dalam dunia siber, seperti penyebaran malware permanen data dimana dalam aksinya dapat melakukan spyware, remote access Trojan dan Trojan dalam perbankan lagi-lagi dengan adanya dalih informasi mengenai Covid-19. Situs web palsu juga dikerapkan aksinya oleh pelaku kejahatan siber dengan penggunaan domain kata kunci coronavirus dan Covid-19. Hal tersebut dilakukan untuk melakukan penyebaran phishing dan malware.

Peningkatan kejahatan ancaman siber akan semakin mengalami peningkatan demi mengambil keuntungan secara finansial bagi pelaku. Dan ketika kelak vaksin berhasil ditemukan,  maka kemungkinan besar serangan siber akan mengalami peningkatan. Malware dipilih oleh para pelaku kejahatan siber karena kemampuannya dalam mencuri data dan informasi.

Adapun langkah yang disarankan oleh Kaspersky yaitu pentingnya perusahaan memberikan informasi dan langkah-langkah dalam bidang keamanan IT kepada staff yang menerapkan work from home (WFH) sehingga karyawan tetap berada dalam batas keamanan siber. Kemundian bagi, wiraswasta atau UKM sangat disarankan memiliki program antivirus sebagai solusi keamanan di bidang IT.

Seperti dilansir dari CNN, adapun rekomendasi yang dilontarkan dari BSSN kepada masyarakat umum adalah masyarakat harus lebih berhati-hati terhadap social engineering dan phishing. Yaitu, dengan cara lebih berhati-hati dalam membuka email atau tautan yang dianggap mencurigakan.

Kedua, lebih baik untuk mengunjungi situs resmi pemerintah agar terhindar dari web palsu. Ketiga, pentingnya perangkat antivirus terhadap computer dan ponsel. Keempat, tidak berbagi mengenai hal-hal yang bersifat informasi pribadi.

Nesya Aulia, Mahasiswa Ilmu Hubungan Internasional, Universitas Binus, Jakarta.

Sumber Pustaka:

Amalia, H. A. (2020, Agustus 05). Interpol: Bahaya Kejahatan Siber Mengintai Saat Pandemi Covid-19. Investor.id.

Ardiyanti, H. (2014). CYBER-SECURITY DAN TANTANGAN PENGEMBANGANNYA DI INDONESIA. Jurnal Politika, 95-110; 5(1). .

CNN Indonesia. (2019, Desember 02). Tren Serangan Siber 2020 Versi Kaspersky. CNN Indonesia.

CNN Indonesia. (2020, April 24). BSSN: Serangan Siber di RI Selama Corona Naik 6 Kali Lipat. CNN Indonesia.

Kominfo.go.id. (2020, April 24). Terjadi Pergeseran Penggunaan Internet selama Masa Pandemi. Kominfo.go.id.

Suud, Y. (2020, Agustus 04). Interpol Ungkap 5 Jenis Ancaman Siber Selama Pandemi Covid-19. Cyberthreat.Id.

 

Facebook Comments
Social Media Auto Publish Powered By : XYZScripts.com