Membaca Kegaduhan Publik dari Perspektif ITS

Bagikan artikel ini
Telaah Singkat Perang Nirmiliter
Pola ITS atau “Isu-Tema/Agenda-Skema” yang kerap berlangsung dalam ranah asymmetric warfare alias peperangan asimetris, bukanlah trend serta monopoli perang asimetris/nirmiliter semata. Akan tetapi, pola dimaksud juga bisa digunakan —berlaku— dalam perspektif politik, misalnya, ataupun logika intelijen. Tidak letterlijk.
Isu disebar, agenda/tema digulirkan dan skema ditancapkan. Itu urutan lazimnya. Contoh, isunya: “flu burung”; agendanya: “daging mahal atau daging langka”; lantas skemanya: “buka kran impor seluas-luasnya”. Sekali lagi, ia bisa terjadi dalam logika politik maupun operasi intelijen.
Agenda atau tema ialah suatu kondisi/keadaan yang disebabkan oleh isu, sedangkan skema adalah akibatnya. Itulah tujuan yang hendak dicapai. Biasanya, skema terkait (geo) ekonomi, bahkan hal-hal yang lebih besar lagi daripada sekadar geoekonomi.
Dalam praktik, bila muncul isu-isu di publik, maka ada dua hal yang mutlak di-breakdown, “Apakah kegaduhan itu isu sebagai pola, atau cuma isu sebagai modus?”
Kalau isu sebagai modus sifatnya cek ombak. Cuma testing the water. Sekadar pengalihan belaka. Dan seiring waktu, ia —isu sebagai modus— akan lenyap ditelan masa. Tidak ada jaminan serta lanjutan ia (isu) bakal berubah ke agenda, apalagi menjadi skema.
Nah, kalau isu sebagai pola maka ini yang mutlak dicermati. Biasanya isu cuma pembuka saja, alias ‘pintu masuk’ bagi sebuah roadmap yang direncanakan dan tengah dijalankan. Artinya, apakah isu tersebut ditolak oleh publik, misalnya, atau muncul kontra isu, tak masalah. Karena agenda terus digulirkan. Skema tetap dihamparkan. Tidak terpengaruh oleh lingkungan (strategis) yang berfluktuatif.
Isu senjata pemusnah massal di era Saddam Hoesein tempo doeloe, itu (contoh) isu sebagai pola. Dengan kata lain, meski isu tersebut masih simpang siur antara benar atau hoax, bahkan ditolak oleh publik, namun agenda —invasi (ilegal) militer Barat pimpinan AS— ke Irak terus berjalan. Irak dikroyok puluhan negara jago perang. Kenapa? Sebab, isu cuma pintu masuk dari sebuah grand design yang tengah digelar oleh si pemilik hajatan dengan skema (kolonialme): “kavling-kavling sumur minyak di Negeri 1001 Malam”.
Pertanyaan menarik muncul, “Jika ada kegaduhan di publik sebagaimana kini berlangsung di Bumi Pertiwi, apakah ia tergolong isu sebagai modus, atau isu sebagai pola?”
Semoga semua anak bangsa waspada!
M Arief Pranoto, Pengkaji Geopolitik, Global Future Institute (GFI)
Facebook Comments
Social Media Auto Publish Powered By : XYZScripts.com