Pemimpin Berkarakter Untuk Pemilu 2014

Bagikan artikel ini

Masdarsada, alumni Pasca sarjana KSI UI

Kepemimpinan adalah kemampuan serta kemauan untuk menggalang orang mencapai sebuah tujuan. Namun kepemimpinan juga adalah sebuah karakter yang membangkitkan keyakinan (Bernard Montgomey).

Kepemimpinan seorang pemimpin merupakan kunci maju atau mundurnya suatu bangsa, nasib dan masa depan Bangsa ditentukan sejauh mana kecakapan seorang pemimpin. Untuk memilih pemimpinnya Indonesia akan melaksanakan pesta demokrasi, pemilihan umum (Pemilu) anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), Dewan Perwakilan Daerah (DPD), dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah “baik Provinsi maupun Kabupaten/Kota”, dan ditutup dengan pemilihan Presiden dan Wakil Presiden. Dalam salah satu tahapan pemilu yaitu kampanye calon legislative dan Capres serta Cawapres, mereka akan menyampaikan visi, misinya dalam mengelola dan membangun negeri ini.

Walaupun visi dan misi yang di sampaikan calon legislative dan Capres serta cawapres tersebut bukan hanya satu-satunya penilaian masyarakat untuk memilihnya, namun setidaknya dapat menjadi salah satu pertimbangan untuk memilih pemimpin bangsa ini. Hal yang tentunya harus menjadi perhatian rakyat pemilih adalah track record-nya selama ini dalam masyarakat. Itulah yang dapat dilihat oleh masyarakat dalam menentukan pemimpin yang akan membantu rakyat untuk mengelola dan mencapai cita-cita nasional  yaitu sebagaimana yang tercantum dalam Pembukaan UUD 1945 : membentuk Negara yang melindungi rakyatnya, memajukan kesejahteraan rakyat, mencerdaskan kehidupan bangsa, senantiasa berperan aktif dalam perdamaian dunia.

Cita-cita nasional tersebut tentunya tidak mudah dicapai apabila pemimpinnya tidak memiliki jiwa melayani masyarakat, dan mengutamakan kepentingan bangsa daripada kepentingan pribadi maupun golongannya. Sehingga siapapun yang kelak terpilih haruslah  sosok pemimpin yang memiliki kemampuan untuk memimpin Bangsa ini keluar dari segala permasalahan yang ada, baik krisis kepercayaan, mental ideologi yang “lemah”, kemiskinan, pengangguran, saparatisme, terorism, radikalisme, dan berbagai persoalan lainnya. Untuk itu dibutuhkan pemimpin yang memiliki Intelligence. Intelligence merupakan kapabilitas mental, emotional, dan spiritual yang melibatkan kemampuan manusia untuk berfikir, membuat rencana, berimajinasi, memecahkan masalah, mengerti dan memahami ide-ide yang bersifat kompleks serta mampu mentransformasikan pengalaman menjadi pengetahuan.

Seorang leader harus mampu mendesain masa depan bangsa dan negara menjadi lebih baik dari sekarang, dan seorang leader dituntut untuk berani dan mampu menghadapi perubahan (deal with change). Seorang leader dituntut untuk mampu mentransformasikan pengalaman yang dimiliki menjadi knowledge, menyederhanakan persoalan yang dihadapi, dan secara skillful menggunakan informasi dan pengalaman yang ada untuk memecahkan persoalan yang dihadapi. Sehingga penting pemimpin  memiliki keseimbangan intelligence  antara, mental intelligence ( IQ), emotional intelligence (EQ) dan spritual intelligence (SQ).

Ketika Seorang Presiden memiliki keseimbangan Intelligence tersebut maka tidak menjadi penting pertimbangan berasal dari partai, suku, agama, sipil ataupun militer tetapi lebih penting seorang Presiden mampu mewujudkan cita-cita nasional

Facebook Comments
Social Media Auto Publish Powered By : XYZScripts.com