Perlu Menggarap 60 Juta Warga Masyarakat Yang Tak Puas Dengan Hasil Pemilu Presiden 2014

Bagikan artikel ini

Abrianto, Wartawan Freelance

(Disampaikan dalam Seminar Prospek Media Massa Nasional, yang diselenggarakan oleh Global Future Institute, 28 Agustus 2014).

Intinya kita mengalami keprihatinan yang luar biasa dalam peristiwa Pilpres kemarin entah di pemberitaan nge-blok karena sudah berlebihan dan tajam. Sehingga dari kacamata saya pribadi sebagai wartawan yang makin meredup adalah Laporan investigasi  sudah tidak ada lagi.

Kebanyakan teman-teman wartawan maupun redaksi malah menunggu berita bukan menjemput berita. Hanya menunggu di depan KPK, si jubir ngomong dicatat. Jadi, investigative reporting makin redup.

Posisi jabatan juga beralih bahwa kedudukan redaktur lebih bahagia ketimbang jadi wartawan. Padahal posisi wartawan itu jauh lebih mulia karena harus dijembatani oleh atau diperkaya oleh fasilitas memperkaya berita.

Reporter itu lebih bagus disiaran-siaran luar negeri itu namanya wartawan, bukan redpel atau pemred. Di sini terbalik bahwa redpel atau pemred karena jabtanny lebih tinggi lebih terhormat bukan wartawannya.

Ini yang sangat memprihatinkan. Kembali ke soal pemanfaatan peluang, terkait 60 juta warga masyarakat yang tidak puas dengan hasil Pilpres 2014 kemarin,  yang bisa kita garap sebagai readership society (masyarakat pembaca). Saya kira itu ide bagus sekali. Apalagi di dalamnya ada kekuatan media yang cukup besar juga seperti vivanews maupun dari MNC.

Kalau komitmen mereka masih ada bisa diajak untuk menggerakkan pemuda-pemuda di daerah, kabupaten-kabupaten untuk menciptakan media alternatif entah cetak atau pemberdayaan internet.

Saya rasa peluang itu masih bisa kita hidupkan dan kita kembalikan kepada jaringan-jaringan yang tidak terlalu puas dengan hasil pilpres kemarin dan kita rangkul semua untuk membuat media alternatif apapun bentuknya.

Jaringan ada, kemampuan ada, bagaimana kita mendayagunakan pemuda-pemuda daerah ini yang di kabupaten-kabupaten yang tidak terkontaminasi. Paling tidak kita seleksi lagi setidaknya di daerah-daerah remote areas (daerah terpencil) yang belum terlalu banyak tahu hingar bingar kota besar.

Facebook Comments
Social Media Auto Publish Powered By : XYZScripts.com