Suara JK-Wiranto Anjlok, Karena Dikhiati Partainya Sendiri

Bagikan artikel ini

Tim Global Future Institute (GFI)

Seperti sudah diduga, JK-Wiranto dikhianati oleh partainya sendiri. Karena Aburizal Bakrie, Agung Laksono dan Akbar Tanjung, sepertinya bersepajat untuk mencegah jangan sampai JK-Wiranto menang dalam pemilihan presiden 2009. Bahkan untuk lolos ke putaran kedua pun, JK-Wiranto nampaknya diupayakan agar tidak sampai terjadi.

Ironisnya, tidak berjalannya mesin partai dalam mendukung pasangan JK-Wiranto diakui oleh Agung Laksono, Wakil ketua Golkar dan ketua DPR-RI.

“Mesin politik partai dari pusat hingga daerah itu tidak jalan kita akui. Dugaan-dugaan konon katanya ada kader Golkar yang mencontreng di luar calon Golkar,” kata Agung di gedung DPR, Senayan, Jakarta, Kamis (9/7/2009).

Namun Agung tidak menjelaskan lebih lanjut mengapa hal itu bisa terjadi. Tapi, menurutnya, mogoknya mesin partai juga dialami oleh kubu lainnya. “Saya tidak mengetahui kenapa ada suasana seperti itu, tapi ini akan kita evaluasi. Saya rasa hal ini juga tidak terjadi hanya di Partai Golkar, di Partai lain juga sama,” tambahnya.

Menurut Agung, kekalahan Golkar untuk kedua kalinya merupakan pukulan keras untuk partai. Ke depan, politisi senior Golkar ini berharap partainya bisa bersikap tegas.

“Ini memang kekalahan yang sangat mengkhawatirkan karena Munas di Bali mengamanatkan sukseskan Pileg dan Pilpres, tapi angkanya melorot. Ini akan kita evaluasi, termasuk sikap partai yang diminta untuk tegas,” jelasnya.

Agung boleh saja berkata seperti itu, namun sebagai salah satu pemain kunci Golkar, Agung tahu persis bahwa ada semacam aliansi 3A(Aburizal Bakrie, Akbar Tanjung dan Agung Laksanono) yang berkepentingan untuk menggusur Jusuf Kalla dari pentas politik Golkar.

Marzuki Darusman, bahkan sudah mencanangkan bahwa Golkar dalam dua belan ke depan, akan menggelar musyawarah nasional luar biasa Golkar. Agendanya, tentu saja mengganti Jusuf Kalla sebagai Ketua Umum.

Pengusaha Aburizal Bakrie nampaknya sangat berambisi menggaqntikan Jusuf Kalla. Keberhasilan SBY lolos di putaran pertama dengan merujuk pada hasil quick count, nampakhya semakin memperbesar jasa politik Fox Indonesia yang dipimpin oleh Rizal Malarangeng. Dan Rizal, adalah sekutu politik Aburizal Bakrie.

Keberhasilan Fox Indonesia menghantarkan SBY menang di putaran pertama, nampaknya akan semakin memperkuat harga tawar politik Bakrie di hadapan presiden.

Namun, apakah ada jaminan bahwa Bakrie akan berhasil menggusur Jusuf Kalla? Kita tunggu saja tanggal mainnya.

Facebook Comments
Social Media Auto Publish Powered By : XYZScripts.com