Terkait Bergabungnya Indonesia Dalam BRICS, Perlu Kajian Berbasis Cost and Benefit Analysis

Bagikan artikel ini

Dr Asra Virgianita, Ketua Program Studi Hubungan Internasional Universitas Indonesia

(Presentasi di depan Focus Group Discussion (FGD) dengan Topik Indonesia Bergabung BRICS: Peluang dan Tantangan).

Terus terang saya merasa surprised dengan survei yang dilakukan Indonesia Consulting Group, karena survei ini langsung ditujukan kepada mahasiswa. Memang kami sendiri sempat melakukan survei untuk mencari tahu apa aspirasi para mahasiswa mengenai kerja sama yang dilakukan Indonesia dalam kerangka kerja sama Selatan-Selatan.

Bagi kami di Program Studi Hubungan Internasional Universitas Indonesia, survei semacam ini untuk melihat cara pandang anak-anak muda, yang mana kemudian hasilnya akan dijadikan bahan pertimbangan proses pembuatan kebijakan.

Maka itu hemat saya, BRICS sebagai isu strategis dalam kebijakan luar negeri memang harus mengikutsertakan beberapa narasumber kunci untuk memberi masukan terkait bergabungnya Indonesia, baik peluang maupun tantangannya. Seperti dari kalangan akademisi, kementerian-kementerian terkait, Lembaga Swadaya Masyarat, dan pelaku media. Maka itu saran saya, perlu adanya series of dialog yang intens mengenai BRICS. Mengingat betapa pentingnya opsi kebijakan yang akan diambil nanti akan berdampak pada Politik Luar Negeri kita.

Segi lain yang hendak saya sorot adalah bagaimana berbagai media memotret isu-isu internasional seperti BRICS ini baik dari segi politik maupun ekonomi. Maka itu dalam memilih metodologi survei menjadi sangat penting. Sehingga survei bukan cuma sekadar opini.

Menurut amatan saya, salah satu kelemahan BRICS selalu menempatkan Cina sebagai pusatnya. Mengingat saat ini Cina memang merupakan pusat dari seluruh kegiatan ekonomi. Sementara itu beberapa anggota BRICS itu sendiri masih banyak yang berkiblat ke Barat seperti Brazil dan Afrika Selatan. Maka itu terkait bergabungnya Indonesia ke BRICS, perlu kajian berbasis cost and benefit analysis. Menurut saya kajian model ini sangat penting. Baik untuk melihat peluang dan prospeknya baik secara ekonomi bahkan juga politik. Sehingga datanya datanya valid, pandangan akademisnya kuat, dan metodologinya pun kuat. Sehingga rekomendasinya pun bisa diandalkan.

Dengan demikian, ketika Indonesia bergabung dengan BRICS kita mampu menjalin kerja sama pada level multilateral atas dasar kesetaraan dan saling menguntungkan satu sama lain.

Disusun oleh Tim Redaksi Global Review

Facebook Comments
Social Media Auto Publish Powered By : XYZScripts.com